
Walaupun sudah terlewat beberapa minggu, namun aura mudik nampaknya belum begitu habis di negri ini. Meskipun banyak orang mengatakan mudik adalah aktifitas yang cenderung memaksakkan, tapi toh ternyata hasrat untuk mudik jauh lebih besar dibanding memikirkan risikonya.
Mungkin banyak dari anda yang bingung, apa sebenarnya definisi dari istilah kata mudik. Dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online yang beralamat di bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php Definisi mudik adalah:
(berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dr Palembang (mudik) sampai ke Sakayu; 2 cak pulang ke kampung halaman: seminggu menjelang Lebaran sudah banyak orang yg (mudik); (mudik) menyongsong arus, hilir menyongsong pasang, pb tt usaha yg mendapat rintangan dr kiri dan kanan namun diteruskan juga; belum tentu hilir (mudik) nya, pb belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara; kokoh, baik dl soal yg kecil-kecil maupun dl soal yg besar-besar; ke (mudik) tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya, pb suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya;
Jika diambil inti sari dari definisi mudik diatas, mudik merupakan berlayar atau pergi ke udik. atau secara bahasa bisa diartikan pulang ke kampung.
Selain menurut KBBI diatas, Istilah mudik juga sudah banyak dikenal masyarakat berasal dari kata dasar ‘udik’ yang berarti kampung atau desa yg lawan katanya adalah kota.
Ini sejajar dengan istilah “badui” asal Arab yang merupakan lawan dari kata hadhory. Sehingga dengan sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa mudik, adalah kembali ke kampung halaman.
Banyak yang percaya, awal sejarah terbentuknya kata mudik berasal dari serapan kata arab. Sebab jika di pecah, mudik terbagi menjadi “Mu” dan “dik” yang berasal dari kata Udik. Awalan Mu- sendiri identik dengan padanan kata arab. Contohnya Mu-zakki yang berarti orang yang berzakat, Mu-Safir yang berartikan orang yang melakukan perjalanan, dan lain sebagainya.
Jika memang dipadupadankan dengan serapan arab, maka bisa jadi memang benar istilah mudik berarti orang yang pulang ke kampung (udik) halamannya.
Selain istilah mudik yang terindikasi kuat merupakan serapan dari bahasa arab, Indonesia juga mengenal istilah Murid yang berasal dari kata arooda atau yuriidu berarti orang yang menginginkan sesuatu.
Satu hal yang menggelitik dibenak penulis adalah jika memang istilah mudik berarti adalah orang yang pergi ke udik, berarti pemudik adalah orang yang udik donk? sebagai tambahan informasi saja, udik jika dipadupadankan dengan kalimat ekspresif lain, artinya bisa menjadi “kampungan” atau “norak”. Yah tidak apalah dibilang kampungan atau norak, yang penting silaturahmi dengan keluarga di kampung tetap terjaga 🙂