
Patah hati memang hal yang tidak mengenakkan, sampai-sampai ada judul lagu dengan lirik “lebih baik sakit gigi daripada sakit di hati”. Karena memang bagi sebagian besar orang diputuskan oleh sang kekasih adalah hal yang sangat menyakitkan, apalagi hubungannya telah berlangsung cukup lama.
Bagi kamu yang sedang patah hati, mulai sekarang berhati-hatilah. Karena menurut penelitian terbaru bahwa putus cinta dapat mengakibatkan dampak serius pada tubuh kita. Seperti dikutip dari liputan6 dari Newser, kasus kematian karena putus cinta memang sangat jarang terjadi. Tetapi menurut Profesor Psikologi UC Davis, Karen Bales mengatakan bahwa saat patah hati detak jantung kita dapat meningkat, aritmia serta kecemasan dan fungsi jantung juga menurun. Menurutnya hal ini disebut dengan sindrom patah hati.
“Gejala sindrom patah hati sangat rentan karena menyerupai serangan jantung. Beberapa kasus bahkan mengalami sesak napas, angina atau nyeri dada, sirkulasi darah yang buruk, aritmia (irama jantung yang tidak teratur) dan detak jantung yang cepat karena patah hati,” katanya.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh para peniliti dari Johns Hopkins University School of Medicine memperkirakan bahwa hanya sekitar 1-2 persen pasien yang mengidap sindrom patah hati yang akan meninggal di rumah sakit. Penelitian lain menyebutkan bahwa patah hati dapat mengakibatkan masalah serius di kesehatan, misalkan kanker stadium lanjut, Alzheimer dan pendarahan Otak.
Menurut American Journal of Medicine, sindrom patah hati ini pada umumnya mengakibatkan guncangan mental dan emosional yang dapat memicu tindakan kriminal ataupun kecelakaan berkendara. Karena itulah jika kamu sedang patah hati, tetapi jaga emosi kamu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.