

Kim Jong Un, Pemilik kekuasaan tertinggi di Korea Utara menyatakan keinginannya untuk meluncurkan satelit yang lebih banyak ke luar angkasa pada hari Minggu kemarin.
Kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan bahwa keinginan tersebut disampaikan oleh Kim Jong Un pada saat mengunjungi salah satu pusat komando ruang angkasa yang baru dibangun. Kim mendorong para ilmuwan agar lebih bekerja keras untuk terus mengembangkan dan meningkatkan inovasi agar bisa mengharumkan nama Korea Utara dan mampu memegang kekuatan dalam lingkup ruang angkasa.
“Status (Korut) sebagai produsen-peluncur satelit masih belum tergantikan meskipun pasukan pesaing menyanggahnya dan pembangunan ruang angkasa ini tidak dapat ditelantarkan, tak peduli siapapun yang menentang,” ujar Kim seperti dikutip KCNA melalui The Telegraph
Pusat komando yang memiliki luas 13.770 meter persegi tersebut dianggap sebagai batu loncatan yang bisa digunakan untuk peluncuran berbagai satelit yang lain.
Akan ada lebih banyak satelit yang akan diluncurkan ke ruang angkasa dengan waktu yang sudah ditentukan oleh Partai Pekerja Korea Utara tidak peduli apabila ditentang oleh Negara lain karena Negara mempunyai hak untuk meluncurkan satelitnya sendiri, Imbuh Kim Jong Un selaku presiden Korea Utara.
Korea pernah meluncurkan satelit yang mempunyai mutu rendah dengan senjata nuklir dengan orbit ke luar angkasa dan memastikan bahwa satelit tersebut hanyalah proyek sains damai pada Bulan Desember 2012.
Walaupun demikian, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB sangat melarang tindakan tersebut dan berpendapat bahwa peluncuran satelit tersebut adalah salah satu program tes rudal balistik. Hal tersebut benar-benar dilarang dalam Resolusi PBB yang sebelumnya sudah di tentukan sebagai tanggapan atas nuklir Korea Utara pada tahun 2006 dan 2009.
Peluncuran pada tahun 2012 dianggap sebagai langkah yang paling besar dan berbahaya dari semua proyek Korea Utara dalam program Senjata nuklir.
Karena tidak suka dengan sanksi yang diberikan oleh PBB pada bulan Februari 2013 akhirnya Korea Utara meluncurkan tes nuklir yang ketiga dan dianggap sebagai program Korea Utara yang paling berbahaya sampai saat ini.
Keraguan sedikit menyelimuti mengenai Korea Utara memiliki program pembangunan balistik. Namun, beberapa analis juga mengatakan bahwa pengembangan rudal yang dilakukan oleh Korut kekuatannya bisa mencapai Amerika. Amerika sendiri belum menanggapi masalah ini secara serius dn AS juga belum melakukan pengkajian langsung untuk membuktikan bahwa Korea Utara memiliki teknologi yang mumpuni dan memadai untuk membangun rudal balistik jarak jauh.