
Kabarnesia.com – tidak dapat kita pungkiri jika bangsa di dunia memiliki budaya yang berbeda-beda, bukan hanya bahasa namun juga perbedaan budaya ini merasuk juga kedalam tingkah laku masing2 penganut budaya, namun ternyata perbedaan budaya tersebut dapat di kerucutkan kembali menjadi hanya dua klasifikasi budaya berdasarkan tingkah laku.perbedaan budaya tersebut mengerucut menjadi hanya dua perbedaan, yaitu budaya penganut high context dan budaya penganut low context
sekilas high context dan low context
high context bukanlah merupakan budaya umum namun pengkategorian ini lebih kepada kemiripan dari tiap2 budaya yang masuk di dalamnya, budaya high context ini cenderung ke sosial dan persahabatan, dan penganut high context akan cenderung memiliki dimensi berpikir yang terbuka seperti lapangan, tidak ada penghalang bagi masalah lain untuk mempengaruhi masalah yang lain
ciri-ciri budaya High context
1. Pengambilan keputusan (decision making) terhadap suatu hal cenderung lamban dan di perlambat, bukan maksud untuk mengulur-ngulur waktu dan juga bukan karena kurang cerdas, namun karena cenderung menjaga perasaan orang lain
2. terkadang pemecahan masalah (problem solving) tidak mengacu pada subtansi awal, sehingga cenderung kemana-mana
3. agak sedikit lamban jika membuat keputusan dalam suatu negosiasi, namun jika orang yang diajak negoisasi adalh yang sangat kredibel dan sangat dipercaya maka, proses negosiasi akan berlangsung cepat
4. Masalah pribadi biasanya tidak terpisah dari masalah pekerjaan
5. Adanya jarak antara atasan dengan bawahan
low context juga sama dengan high context, dimana low context ini bukanlah sebuah budaya umum, namun lebih kepada kategory berdasarkan kemiripan, low context ini akan cenderung kepada individualitas dan professionalitas, sehingga setiap orang akan sibuk fokus kepada tujuannya dan dalam dimensi berpikir, low context akan cenderung terkotak-kotak dalam memilah suatu masalah sehingga tidak ada ruang bagi masalah lain untuk mempengaruhi masalah yang lain
ciri-ciri budaya low context
1. Decision making cepat, fokus, dan effisien, bahkan cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain, karena penganut budaya ini terbiasa berkata apa adanya
2. Problem solving juga fokus kepada subtansi dan focuss serta tidak keluar kemana-mana
3. Negosiasi cepat aslakan ada bukti dan keterangan tertulis yang kuat
4. Professional dan tidak mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan
5. atasan dengan bawahan terbuka dan tidak ada sapaan kehormatan seperti Mr/Mrs kepada atasan