
Anda tentu sudah mengenal apa itu CFC. Sebuah brand yang namanya memiliki kesan dari Amerika. CFC atau singkatan dari California Fried Chicken sudah banyak dikenal dengan cita rasa ayam gorengnya yang nikmat dan gurih. Namun tahukah Anda bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan asli milik Indonesia?
Mungkin terdengar aneh karena nama perusahaan ini sangat mencerminkan dari luar negeri. Memang ciri khas yang dimiliki CFC rasanya yang sebanding dengan ayam goreng asal Amerika.
Pada awalnya, perusahaan ini bernama California Pioneer Chicken. Namun namanya diganti sejak tahun 1988, menjadi California Fried Chicken. Nama tersebut digunakan hingga sekarang. Restoran yang dikelola PT Pioneerindo Gourmet Tbk itu tidak ada keterkaitan bisnis sama sekali dengan pihak atau perusahaan asing manapun.
Karena memilih nama CFC yang mana California adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat, maka daging ayam siap saji yang ditawarkan CFC langsung diasumsikan masyarakat sama dengan produk siap saji lainnya dari Negeri Paman Sam yang sudah lebih dahulu populer.
Bahkan tak sedikit yang beranggapan bahwa CFC adalah perusahaan waralaba dari luar negeri. Untunglah CFC nama yang bagus itu dibarengi dengan kualitas produk makanan siap saji yang bagus pula hingga setara dengan standar produk restoran internasional.
CFC meraih sukses besar di mata masyarakat dengan keberhasilannya menarik minat banyak pelanggan. Pada tahun 2012, CFC telah memiliki lebih dari 120 gerai yang tersebar di banyak kota Indonesia. CFC membutuhkan tak kurang 30 hingga 40 ton ayam pedaging setiap minggunya. Namun jika memasuki hari raya Lebaran, Natal, dan Tahun Baru kebutuhan itu meningkat menjadi 40 hingga 50 ton perminggu.
Dapat dibayangkan betapa ironisnya jika masih ada anggapan masyarakat bahwa CFC adalah produk asing yang mengembangkan usaha di Indonesia. Padahal jika diteliti lebih jauh latar belakangnya, CFC justru produk asli milik Indonesia.
Comments are closed.