
Pada Senin, 15 Februari 2016 lalu, Presiden Joko Widodo menghadiri ASEAN-US Summit Retreat I yang diadakan di Interactive Gallery, Sunnylands Center & Gardens, California, AS. Pada kesempatan ini, Jokowi menyampaikan bahwa Special ASEAN-US Summit ini merupakan kesempatan baik guna memperkokoh hubungan ASEAN-Amerika Serikat (AS) terutama di bidang ekonomi.?
Pada sesi yang mengusung tema ‘Promoting an Innovative, Entrepreneurial ASEAN Economic Community’ ini, Jokowi menekankan dua prioritas yang perlu mendapatkan perhatian ASEAN dan AS. Dikutip dari Tim Komunikasi Presiden, dua prioritas utama yang dimaksud adalah kerjasama UMKM serta teknologi dan ekonomi digital.
Point pertama yang disebut sebagai kerjasama UMKM perlu diarusutamakan, karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8% – 99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM, dan menyerap 51,7% – 97,2% tenaga kerja di ASEAN.
“Di Indoneisa sendiri, UMKM yang memiliki daya tahan tinggi mampu menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global,” jelas Jokowi. “Namun, UMKM kerap menghadapi tantangan, terutama dalam hal peningkatan kapasitas, akses modal dan pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, serta integrasi mata rantai regional dan global,” lanjut beliau.
Oleh karena itu, kerjasama ASEAN-AS ini dipandang Jokowi untuk memastikan adanya dukungan yang berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan UMKM, khususnya dalam hal akses pasar dan alih pengetahuan dari perusahaan besar kepada UMKM.
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan point kedua, “Teknologi dan ekonomi digital adalah keniscayaan di era digitalisasi.”
Menurut Jokowi, setiap pemerintah harus memastikan bahwa era ini membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM. “UMKM harus mendapat akses terhadap teknologi dan ekonomi digital,” lanjut beliau.
Indonesia, menurut Presiden, memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai digital ekonomi terbesar pada tahun 2020. Oleh karenanya, Indonesia sangat mendukung kerjasama ASEAN-AS di bidang teknologi informatika, khususnya pemanfaatan ekonomi digital untuk umum.
“Saya percaya kerja sama ini dapat mempersempit gap pembangunan di antara negara ASEAN”, ucap Presiden menutup penyampaian pendapatnya pada Reatreat I.
Semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan pengaruh yang baik bagi Indonesia kedepannya.