
Partai puncak gelaran turnamen paling bergengsi sepak bola Indonesia tahun ini yaitu Piala Presiden 2017 telah usai. Laga final yang mempertemukan Pusamania Borneo FC dengan Arema FC di stadion Pakansari, Bogor Jawa Barat. Dalam laga final Piala Presiden 2017 ini Arema tampil memukau dan berhasil membungkam suporter Pusamania sejak jelang waterbreak pertama. Gol pertama bagi Arema ke gawang Pusamania Borneo FC terjadi saat bola gagal di amankan Wawan Hendrawan dan bola liar mengalir menghampiri Sahbandi yang berdiri bebas di depan gawang.
Tendangan sahbandi gagal ditahan dan terjadi gol pertama untuk Arema. Gol ini sekligus menjadi pembuka kemenangan bagi Arema karena telah berhasil membongkar pertahanan Pusamania Borneo FC.
Lini pertahanan Pusamania mulai rapuh saat pemain bertahan Pusamania Yamashita harus ditarik ke bangku cadangan usai mengalami cidera dan digantikan oleh Firli Apriyansyah. Kehilangan Yamashita ternyata membawa pengaruh buruk bagi koordinasi antar pemain Pusamania.
Gawang Wawan Hendrawan kembali kebobolan karena miskomunikasi antara Michael Orah dengan Wawan Hendrawan. Orah yang bermaksud mengamankan bola dengan mengoper langsung ke penjaga gawang, tapi justru Wawan tidak mampu mengontrol laju bola yang mengarah ke gawang. Sebuah kesalahan yang menguntungkan bagi Arema karena hal ini jelas semakin menekan mental pemain-pemain Pusamania. Ketinggalan dua gol dan kehilangan Yamashita membuat pola permainan Pusamania tidak terkontrol.
Cristian El Locco Gonzales yang diturunkan sejak menit pertama baru memulai aksi cantiknya pada menit ke 42. Memanfaatkan kesalahan Dilkir Glay yang tidak sukses mengontrol bola, Gonzales dengan tenang menyontekkan bola ke gawang Wawan Hendrawan dengan kalem. Sembilan menit berselang bola kembali bersarang ke gawang Pusamania Borneo FC melalui kaki Gonzales yang berhasil lolos dari jebakan offside dan menembakkan bola datar ke sudut kanan gawang Wawan Hendrawan.
Tertinggal 4-0 dari Arema pemain Pusamania berusaha bangkit dengan membangun serangan melalui dua gelandang serang yang baru dimasukkan untuk menunjang lini pertahanan dan serangan Pusamania. Patrik Wanggai yang dipasang sebagai starter berjuang keras untuk membangun serangan dan menciptakan peluang-peluang emas bagi Pusamania. Namun rupanya gawang Arema yang di jaga Kurnia Mega Hermansyah ini belum bisa ditembus melalui serangan bertubi-tubi dan kemelut di depan gawang Arema. Memanfaatkan moment ini Arema kembali menambah torehan gol dalam laga final Piala Presiden setelah lini pertahanan Pusamania sedikit kendor karena terfokus pada serangan untuk mengejar kekalahan 4-0 nya.
Pada menit ke 64 Gonzales yang menerima assist dari Esteban Viscara melepas tendangan silang menembus penjagaan Wawan Hendrawan. Gol kelima bagi Arema sekaligus torehan hat-trick Gonzales dalam laga final ini. Gol hiburan bagi Pusamania baru terjadi pada menit ke-68 setelah Kurnia Mega gagal mengantisipasi umpan silang ke arah depan gawang. Firly Apriyansyah yang menggantikan Yamashita berhasil merobek gawang Arema merubah score menjadi 5-1. Mengejar ketinggalan 4 gol di menit ke 68 tidak membuat Pusamania patah arang. Gempuran demi gempuran tetap dilancarkan Pusamania melalui Diego Michiels, Asri Akbar dan Zulvin Zamrun yang tetap menjaga performa permainan.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan, score akhir bertahan 5-1 untuk kemenangan Arema FC. Gonzales yang telah mencetak gol terbanyak selama ajang Piala Presiden ini diganjar dengan gelar topscore dengan perolehan 11 gol. Hadiah yang diterima Gonzales sebagai pencetak gol terbanyak adalah sepatu emas dan uang seratus juta rupiah dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.