
Anda tentu pernah menonton film Anaconda yang sudah beberapa kali tayang di televisi di Indonesia. Dalam film itu diceritakan sekelompok ilmuan yang mencari bunga Anggrek langka untuk diteliti sebagai bahan pembuat obat penyakit kanker. Namun bunga itu hanya tumbuh di pedalaman Hutan Amazone yang konon dijaga oleh ular raksasa bernama Anaconda, ular pemangsa yang besar dan panjangnya bisa lebih besar dari ular phyton yang banyak juga hidup di hutan Kalimantan.
Di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, ternyata ada juga lokasi yang menyerupai sungai Amazone di Amerika. Sungai ini merupakan muara dari beberapa sungai di Kabupaten Pacitan yang kemudian mengarah ke pantai selatan Jawa.
Sungai ini bernama Sungai Maron yang kini menjadi salah satu tujuan wisata alam yang perlu dicoba ketika kita berkunjung ke Pacitan, Jawa Timur. Pesisir selatan Kabupaten Pacitan ini memang punya beberapa kawasan wisata, khususnya wisata pantai.
Untuk mencapai sungai Maron ini cukup mudah, karena letaknya yang masih satu kompleks dengan pantai Klayar yang cukup populer. Hanya saja perlu berhati-hati ketika mengemudikan kendaraan menuju sungai Maron, karena jalan masuknya adalah jalan kampung yang sempit dan berbelok-belok.
Sebelum mencapai sungai Maron kita akan disajikan dengan hamparan Pantai Ngiroboyo yang diapit dua tebing karang kokoh yang berdiri disamping kanan dan kiri pantai. Sungai Maron berada di ujung paling selatan Pantai Ngiroboyo dan disana kita dapat melihat muara sungai Maron masuk ke lautan bercampur dengan air asin.
Sensasi Menyusuri Sungai Maron dengan Perahu
Untuk dapat menyusuri sungai Maron dengan sensasi susur sungai Amazone, maka kita bisa menyewa perahu nelayan yang memang sudah disediakan untuk susur sungai. Perahu nelayan ini relatif berukuran kecil dan hanya mampu memuat sekitar 6-8 orang setiap perahunya.
Awalnya perahu ini digunakan nelayan setempat untuk melaut, tapi seiring perkembangan wisata di Pacitan, beberapa nelayan lebih memilih menggunakan perahunya untuk disewakan menyusuri sungai Maron.
Untuk menyewa perahu ini kita akan dikenai biaya sekitar seratus sampai seratus lima puluh ribu untuk setiap kali jalan. Kita juga akan dilengkapi pelampung sebagai peralatan keamanan selama kita berada di atas perahu. Meskipun air sungai Maron relatif tenang dan tidak berbahaya, namun peralatan keamanan sangat perlu diperhatikan mengingat sungai Maron termasuk sungai yang dalam dan cukup lebar.
Susur sungai ini dari ujung sampai kembali lagi memakan waktu sekitar 40 menit. Selama 40 menit itu kita akan merasakan perjalanan tak terlupakan berada diatas perahu kecil menyusuri sungai yang panjang dengan pemandangan di kanan dan kiri yang masih berupa hutan dan kebun kelapa.

Hampir seperti dalam film Anaconda yang kita lihat di televisi. Di beberapa titik kita juga bisa melihat semacam gua, atau lubang-lubang besar yang mengarah ke daratan.
Di hilir sungai Maron, dulunya merupakan tempat favorit bagi para gemstone mania, karena dulu disana banyak ditemukan batu batu yang kemudian mereka jadikan sebagai batu akik yang bernilai jual tinggi.