
Dalam beberapa tahun terakhir ini kegiatan pendakian gunung mendadak menjadi populer sejak munculnya film layar lebar berjudul 5cm yang dibintangi oleh Herjunot Ali, Rallin Syah, Deni Sumargo, Pevita Pearce, Saykoji dan Fedy Nurril ini sukses menggiring kaum remaja untuk menjajal sensasi mendaki gunung. Dalam film tersebut dikisahkan persahabatan yang semakin erat setelah berhasil bersama-sama menakhlukkan puncak Mahameru. Puncak dari gugusan Gunung Semeru di daerah Lumajang Jawa Timur.
Film tersebut nyatanya sukses meramaikan dunia pendakian hampir diseluruh gunung-gunung yang ada di Indonesia. Hampir setiap akhir pekan berbondong-bondong para remaja yang sebenarnya bukan penghobi mendaki mendatangi rental penyewaan alat-alat mendaki dan memenuhi camping ground dengan tenda-tenda mereka.
Hobi mendaki gunung ini sebenarnya adalah hobi yang menuntut kekuatan fisik dan mental yang tangguh dan teruji. Pendaki harus bisa bertahan dalam cuaca ekstrim dan medan yang tidak menentu karena harus keluar masuk hutan tanpa ditunjang dengan pengamanan yang memadai.
Untuk itu bagi kita yang ingin mendaki gunung, di haruskan minimal punya pengalaman mendaki gunung yang tidak terlalu berbahaya dan ditunjang dengan pengamanan yang memadai pada posko-posko pendakiannya. Ini dapat melatih mental dan fisik kita yang baru pertama kali bersentuhan langsung dengan alam bebas dan bermalam menggunakan tenda dibawah langit tanpa atap pelindung.
Untuk kita yang ingin merasakan sensasi mendaki medan terjal, menggendong carier dan menggunakan sepatu gunung dan atributnya tapi dengan resiko yang tidak terlalu berbahaya, wisata Gunung Purba Nglanggeran bisa menjadi pilihan kita.
Wisata Gunung Purba ini terletak di daerah Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Tepatnya sekitar 30km dari pusat kota Kabupaten Gunung Kidul, wisata ini sudah tertata dan dikelola oleh pemerintah Kabupaten Gunung Kidul bekerja sama dengan pemuda setempat membangun dan menjaga keamanan di sekitar area pendakian.
Untuk mendaki Gunung Purba Nglanggeran anda tidak perlu repot membuka jalur pendakian, karena track pendakian sudah disediakan dan jelas anda tidak akan tersesat. Tapi bagi anda yang menyukai tantangan, anda bisa mendaki gunung Nglanggeran ini pada malam hari. Dengan kondisi gelap dan hanya berjalan mengandalkan penerangan lampu senter akan memberikan sensasi berbeda.
Dari posko pendaftaran hingga mencapai puncak anda cukup berjalan mendaki sekitar 40-60 menit saja pada siang hari. Medan pendakian yang menanjak dan berbatu menuntut kita untuk selalu waspada dan gesit untuk melintas. Ada track yang berupa gua kecil yang merupakan celah dari himpitan dua batu besar. Untuk melintasi track ini anda disarankan mengurangi berat badan anda terlebih dahulu, karena celah batunya lumayan sempit.
Untuk pendakian pada malam hari akan memakan waktu lebih lama, karena selain butuh melangkah dengan hati-hati, kita juga harus selalu waspada dengan ancaman binatang liar seperti ular yang mungkin bersembunyi dibalik bebatuan.
Setelah mencapai puncak, anda bisa istirahat sejenak untuk menikmati udara dipuncak gunung agar lelah perjalanan pendakian anda terbayar. Setelah itu anda bisa mendirikan tenda di area camping ground yang berada disekitar puncak.
Mendirikan tenda di area ini disarankan untuk menghindari udara puncak pada malam hari yang sangat dingin dan ekstrim. Akan berbahaya bagi pendaki yang mempunyai riwayat penderita asma. Di area camping ground anda diperbolehkan membuat api unggun untuk menghangatkan diri dan untuk keperluan memasak.
Setelah bermalam di tenda, pada pagi harinya anda bisa menjemput sunrice dipuncak Nglanggeran yang menyajikan pemandangan matahari terbit dari balik gunung. Ada beberapa tempat yang bisa anda abadikan sebagai spesial foto moment untuk koleksi petualangan anda.