Kabarnesia.com – Penelitian baru menunjukkan bahwa minuman berenergi buruk untuk tubuh. Penelitian yang dipublikasikan Frontiers In Public Health menghasilkan bahwa minuman energi memang memiliki dampak pendek yaitu membuat orang yang mengkonsumsinya menjadi lebih terjaga. Namun dampak jangka panjangnya adalah risiko kesehatan yaitu tekanan darah meningkat, obesitas, erosi gigi dan kerusakan ginjal.
Peneliti mengatakan bahwa perlu ada pengawasan khusus dalam menjual minuman energi dipasaran, sebab seringkali penjualan menargetkan anak-anak. Minuman energi kebanyakan mengandung air, gula, kafein, vitamin, dan stimulant seperti guarana, taurine dan gingsen.
Batas harian dalam mengkonsumsi kafein adalah 400 mg, sedangkan dalam secangkir kopi seukuran 8 ons mengandung 95 miligram kafein. Jika mengkonsumsi minuman berenergi maka dapat mengkonsumsi hingga 100 mg kafein perons. Penulis studi Josiemer Mattei, asisten professor nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan kelebihan kafein dapat menyebabkan kardiovaskular seperti peningkatan tekanan darah.
Gula yang terkandung dalam minuman berenergi juga meningkatkan risiko seseorang mengidap diabetes, gula darah tinggi, dan gigi berlubang. Mettei juga mengatakan “Efek kesehatan negatif dan dampak jangka panjang dari mengkonsumsi minuman berenergi lebih besar dari pada manfaat jangka pendeknya.”
Ada banyak bahan lainnya dalam minuman berenergi yang tidak diinformasikan, David Cutler, MD, seorang dokter pengobatan keluarga di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California mengatakan “Banyak bahan yang terkandung di dalamnya tidak terdapat dilabel (minuman berenergi)”.
Untuk itu penting bagi Anda selektif dalam meminum minuman berenergi, sebaiknya bacalah kandungan dan efek yang terkandung apabila Anda mengkonsmsinya setiap hari. Ini dilakukan tentu saja untuk menghindari Anda dari efek jangka panjangnya.
