
Kabarnesia.com – Dalam Rembug Nasional bertema “Revolusi Pendidikan Tinggi Dalam Menghadapi Digital Distrupstion” yang bertempat di Ballroom Kemala, Universitas Esa Unggul, Jokowi menyampaikan beberapa pesannya kepada para jajaran menteri dan sejumlah rektor dari universitas di Indonesia yang hadir, Rabu (29/11).
Salah satu pesan yang ditekankan oleh mantan Gubernur Jakarta ini ialah, pendidikan di Indonesia harus mengikuti perkembangan dan inovasi teknologi yang saat ini sangat cepat perubahannya. Perubahan itu dikatakannya, menyebabkab digitalisasi dan otomatisasi dalam berbagai bidang menjadi penyebab berubahnya tatanan sosial, ekonomi dan budaya di masyarakat.
“Kata kuncinya adalah mendorong dan mengembangkan inovasi. Kita tidak boleh terjebak pada rutinitas dan cara-cara baru harus dikembangkan. Keinginan mahasiswa untuk berinovasi harus ditumbuhkan serta kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan,” ujar orang nomor satu di Indonesia itu.
Presiden pun menyarankan agar pendidikan tinggi membuka program-program studi yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, yang sangat bergantung pada digitalisasi.
“Perguruan tinggi saat ini penjurusan kuliahnya hanya itu-itu saja, masih tradisional, seperti jurusan Ekonomi, akutansi, manajemen pembangunan. Seharusnya bisa ditambahkan Fakultas Digital Ekonomi jurusan Toko Online, ini lebih bagus,” tuturnya, diikuti tawa para peserta Rembug Nasional yang hadir.
BACA JUGA: Igantius: Hoax adalah Racun Untuk Negara Demokrasi
Presiden pun berharap perguruan tinggi mendukung para mahasiswa untuk menjadi seorang sociopreneur yang akan memecahkan masalah di masyarakat dan melakukan sejumlah inovasi kreatif.
“Saya senang sekali banyak para sociopreneur di kalangan generasi muda kita menciptakan tas plastik daur ulang misalnya yang terbuat dari bahan non kimiawi yang bisa mengurangi pencemaran lingkungan. Kedepannya saya berharap perguruan tinggi dapat mendukung para mahasiswa untuk menjadi sociopreneur,” terang Jokowi.
Senada dengan Presiden Jokowi, Rektor Univeritas Esa Unggul Dr.ir.Arief Kusuma, M.B.A yang juga Ketua Panitia Rembug Nasional APTISI 2017 menyatakan, sesuai dengan topik “Revolusi Pendidikan Tinggi Dalam Menghadapi Era Digital Disruption”, Rembugnas tahun ini diharapkan menjadi titik tolak perubahan khususnya pada pendidikan tinggi.
Ia menambahkan, APTISI harus banyak melahirkan terobosan-terobosan penting sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia serta persiapan dalam menghadapi era digital disruption.
BACA JUGA: Kamu Ingin Mempertajam Pengetahuanmu Meskipun Tidak Kuliah? Ini Caranya!
“APTISI senantiasa mendukung Kemenristekdikti untuk mempersiapkan sedini mungkin generasi bangsa untuk menghadapi era yang mengejutkan ini,” tutup Arief.
Dalam Rembug Nasional APTISI tahun ini, turut hadir Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Kegiatan ini juga dihadiri Koordinator Kopertis seluruh Indonesia dan sekitar 600 orang peserta dari berbagai unsur pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Baca juga artikel menarik lainnya terkait pendidikan atau informasi terkini lain di Kabarnesia.