

Kabarnesia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai tarif Kereta Api Bandara Soekarno Hatta (Soetta) terlalu mahal. Tarif sebesar Rp. 100 ribu dianggapnya kurang bersahabat dan tidak terjangkau dengan masyarakat.
Menanggapi tanggapan Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan PT Kereta Api Indonesia dan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengkaji ulang terkait tarif KA Bandara Soetta.
“Jadi kita akan kaji dengan suatu angka yang lebih bersahabat tapi angka itu belum final,” ungkapnya setelah menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) BUMN Expose di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa (6/12).
Sementara itu, dalam masa tahap uji yang diperkirakan sampai akhir Desember 2017, masyarakat akan dikenakan tarif promosi Kereta Api Bandara sebesar Rp 30 ribu.
Baca Juga : Mutasi 85 Pati TNI, Gatot: Saya Tak Langgar Etika
Sayangnya, lanjut Budi, masyarakat belum bisa menikmati Kereta Api Bandara Soetta karena adanya keterlambatan beroperasi. “Minggu depan akan kita coba mulai sosialisasikan lagi lebih lanjut. Sampaikan minta maaf karena ada beberapa lintasan yang harus lebih dipadatkan,” pungkasnya dikutip dari CNN.
Sebelumnya, Kereta Api Bandara Soetta mengalami mogok dua kali ketika uji coba saat memasuki wilayah Batu Ceper, Tangerang pada Selasa (5/12) lalu. Terkait hal ini, Direktur Utama PT Railink, Heru mengatakan akan menggelar rapat untuk evaluasi terkait masalah tersebut.
“Semua, jalurnya ditingkatkan, dimatangkan ditambah batu-batunya sampai mantap. Jadi uji coba tujuannya untuk evaluasi, makanya kami juga belum membuka untuk umum operasi ini,” ujarnya.