Sengketa Lahan Pembangunan Bandara NYIA

0
307
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (19/6). (Sumber foto: ANTARA)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport  (NYIA) masih belum usai selesai sejak lima tahun lalu. Eksekusi lahan di Kecamatan Temon, Kulon Progo mendapat penolakan dari warga. Sebagian besar warga bersikeras menolak menyerahkan lahannya untuk pembangunan Bandara NYIA atau bisa disebut dengan Bandara Kulon Progo.

Rencana PT Angkasa Pura (AP) 1 untuk  pengosongan lahan Bandara Kulon Progo sudah dilakukan sejak  27 November hingga 4 Desember2017, namun warga Paguyuban Kulon Progo, YLBHI serta 15 LBH se-Indonesia menolak pengosongan lahan tersebut.

“Kami tak habis pikir dengan langkah yang diambil oleh PT AP I tersebut. Entah disadari atau tidak, sesungguhnya terdapat hal-hal mendasar yang diabaikan begitu saja,” pungkas Siti Rakhma Mary, Ketua Bidang Manajemen Pengetahuan YLBHI.

Seperti halnya Fajar salah satu warga Paguyuban Kulon Progo, yang masih tetap mempertahankan komitmennya dalam penolakan Pembangunan Bandara NYIA, walaupun ia juga menjadi sasaran kekerasan polisi. Tapi, Fajar tetap menolaknya.

Baca Juga : Trump Umumkan Yerussalem Jadi Ibukota Israel

“Kami tetap bertahan. ‘Tenang saja, Pakdhe, poko’e jangan dikasih (lahan)’. Warga semua bilang begitu ke saya,” ujar Fajar.

Menurut Fajar, semua warga anggota paguyuban warga penolak penggusuran Kulon Progo akan tetap bersikap seperti 5 tahun yang lalu yang menolak untuk pembangunan.

Saat ini jumlah warga yang masih gigih pada komitmennya menolak pembangunan Bandara Kulon Progo tersisa 38 rumah atau sekitar 250 jiwa dengan sejumlah bidang pekarangan dan ladang yang belum diserahkan ke PT Angkasa Pura 1.

Comments

comments