
Kabarnesia.com – Dalam beberapa bulan kebelakang MPR RI gencar melakukan sosialisasi Empat Pilar di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu dilakukan guna memelihara kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan mengantisipasi tumbuhnya benih-benih pemahaman yang dapat menimbulkan perpecahan.
Empat pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan pilar-pilar yang seharusnya menjadi pedoman masyarakat Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena sangat penting untuk dipahami dan ditanamkan pada seluruh generasi bangsa Indonesia. Sebab, banyak kepentingan bangsa lain terhadap Indonesia di era globalisasi ini yang dapat melunturkan pemahaman kebangsaan masyarakat.
Pemahaman Empat Pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari telah dipraktekan oleh leluhur bangsa Indonesia sejak dulu, hanya saja dalam proses perkembanganya kemudian terkontaminasi pengaruh dari luar. Sehingga, akhir-akhir ini nilai-nilai yang tertuang dalam Empat Pilar tersebut disinyalir kian terkikis dalam diri masyarakat.
Wakil Ketua MPR Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA. menyampaikan bahwa sosialisasi Empat Pilar MPR RI dilaksanakan untuk melaksanakan perintah UU yaitu UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD menugaskan Pimpinan MPR untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan salah satu tujuannya adalah untuk merespon aspirasi dari masyarakat.
Hidayat Nur Wahid mengungkapkan sejak dirinya menjadi Ketua MPR periode 2004-2009, sosialisasi ini sudah dilakukan. Pada saat itu bernama Sosialisasi Putusan MPR, kemudian periode 2009-2014 menjadi Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, tetapi setelah ada keputusan MK kini namanya berganti menjadi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid saat membuka dan menjadi narasumber acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan pengurus Yayasan Komunitas Insan Kreatif (KOMUNIKA) di Syailendra Convention Hall, Hotel Borobudur Indah, Kota Magelang, Sabtu (5/8) tahun lalu.
BACA JUGA:
Selain itu, Mahyudin selaku wakil ketua MPR periode 2014 – 2019, mengatakan setiap anggota MPR (DPR dan DPD) wajib melakukan sosialisasi 5 kali dalam setahun ke sekitar 100 orang peserta. Jadi, dengan jumlah anggota MPR sebanyak 692 orang maka hanya bisa menjangkau sekitar 5 juta orang dalam lima tahun.
Sedangkan, berdasar data yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo, jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 sebanyak 257.912.349 jiwa. Dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini masih di angka 1,49 persen. Maka, dalam satu tahun penduduk Indonesia bertambah sekitar 4 juta jiwa, sebagaimana dikatakan Kepala BKKBN Pusat dr Surya Chandra. Artinya, di bulan Juli 2017 saja, jumlah penduduk Indonesia lebih dari 262 juta jiwa.
Dari rincian di atas kita bisa menilai, cakupan yang selama ini diperoleh ternyata relatif sempit, otomatis dampak dari sosialisasi juga tidak begitu besar. Program sosialisasi yang dilakukan MPR RI bisa dibilang masih jauh dari kata efektif.
Guna meningkatkan efektifitas sosialisasi Empat Pilar, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar pertemuan dengan stakeholder media yang diikuti para redaktur senior dan koordinator liputan, sabtu (2/12) tahun lalu. Acara ini dikemas dalam Media Expert Meeting di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para stakeholder di bidang media diharapkan bisa memberi masukan strategi komunikasi yang harus dilakukan humas MPR agar tetap berada dalam koridor sesuai visi MPR sebagai rumah kebangsaan dan program Sosialisasi Empat Pilar MPR bisa efektif dan tepat sasaran.
Beberapa masukan, di antaranya mendorong pemanfaatan media sosial, seperti pembuatan vlog untuk YouTube atau Instagram, sehingga menarik perhatian generasi milenial. Bisa juga melibatkan komedian atau komika, sosialisasi yang menyesuaikan dengan isu-isu nasional, serta sosialisasi di daerah konflik dan daerah terpencil.
Masukan lainnya adalah pemberitaan Empat Pilar MPR dikemas lebih menarik, seperti dilengkapi dengan infografis, membuat komik, animasi film kartun, dan lomba penulisan Empat Pilar MPR yang diikuti generasi milenial.
Dengan demikian, MPR sebagai lembaga negara dan representasi dari perwakilan partai politik serta DPD dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019 harus tetap berpijak pada posisi netral dalam segala kegiatan sosialisasi.
Video Terkait Empat Pilar MPR RI
Baca juga artikel menarik lainnya terkait pendidikan atau informasi terkini lainnya di Kabarnesia.