
Kabarnesia.com – Tahun 1950 Presiden pertama Indonesia, Soekarno, bermimpi membuat stadion olahraga terbesar di dunia. Gagasan itu dia sampaikan pada pihak Uni Soviet yang merupakan sekutu utama Indonesia pada kala itu. Dengan mudah Indonesia mendapati pinjaman uang sekitar USD 12,5 juta dari Uni Soviet untuk pembangunan stadion olahraga raksasa tahun 1958.
Pembangunan Gelora Soekarno ini dilakukan untuk menyambut Asian Games ke IV yang akan digelar tahun 1962. Saat itu Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. Pada 21 Juli 1962, Stadion Utama berkapasitas 100.000 penonton selesai dibangun. Dengan Ciri khas bangunan ini adalah atap temu gelang berbentuk oval.
Sumbu panjang bangunan (utara-selatan) sepanjang 354 meter; sumbu pendek (timur-barat) sepanjang 325 meter. Stadion ini dikelilingi oleh jalan lingkar luar sepanjang 920 meter. Bagian dalam terdapat lapangan sepak bola berukuran 105 x 70 meter, berikut lintasan berbentuk elips, dengan sumbu panjang 176,1 meter dan sumbu pendek 124,2 meter.
Untuk menghadapi pesta olahraga Asian Games 2018, stadion ini melakukan berbagai perombakkan dan penambahan terhadap elemen – elemen yang ada di dalamnya. Namun tetap mempertahankan bentuk aslinya.
BACA JUGA:
- Timnas Islandia Datangkan Manfaat Bagi Pelatih Tim Sepakbola di Jawa Tengah
- Egy Maulana Melaju ke Liga Eropa
Berikut pembaruan – pembaruan yang ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Kapasitas menurun menjadi 80.000 penonton, namun dengan kualitas kursi lebih bagus dengan jenis satu kursi (single seat) dan lipat (flip up) yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. Kursi tersebut mampu menahan beban hingga 250 kilogram dan tidak mudah ditarik sehingga menahan aksi vandalisme.
Stadion ini juga sudah mengikuti standar Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dalam aspek keamanan, yakni dalam kondisi darurat, dalam waktu 15 menit, stadion sudah harus kosong.
Stadion ini diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux. Dengan tiga kali lebih terang dari sebelumnya tapi 50 persen lebih hemat karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional, dari segi pencahayaan, bisa dibilang salah satu yang terbaik di dunia saat ini.
Di sistem pencahayaan, terdapat titik lampu sebanyak 610 set yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO. Terkoneksi langsung dengan tata suara, sehingga pergerakan lampu bisa seirama dengan musik. Lalu scoring board yang sudah multimedia sehingga bisa menampilkan gambar bergerak, dan lain-lain.
Penggunaan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan, juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber listriknya. Panel surya dengan kapasitas 420 KWP yang mampu menghasilkan rata-rata 1.470 KWH/hari dengan umur teknis, minimum 25 tahun.
Permukaan lapangan berlapiskan rumput dari jenis terbaik, zoysia matrella, yang dilengkapi alat penyiram otomatis hingga sistem drainase anti banjir.
Stadion Utama GBK ini diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Minggu (14/1), dan langsung digunakan untuk pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Islandia.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait sepakbola atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
[…] Stadion Gelora Bung Karno yang Semakin Menggelora […]
Comments are closed.