Ganjar dan Sudirman di Pilgub Jawa Tengah, Siapa Bakal Menang?

0
1225
pilkada jawa tengah 2018
Konstetasi Pilkada Jawa Tengah pertemukan dua pasangan syarat pengalaman (Foto: Krjogja)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Persaingan pesta demokrasi di Jawa Tengah semakin kompetitif setelah munculnya dua pasangan yang mencalonkan menjadi Gubernur serta Wakil Gubernur periode 2018-2023. Para partai saling adu kekuatan dalam membentuk koalisi sebagai upaya untuk memenangkan paslon yang diusungnya.

Ganjar Pranowo sebagai petahana mencalonkan kembali pada pilgub tahun ini. Berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen yang menjabat sebagai Anggota DPRD Jawa Tengah Periode 2014–2019, pasangan ini diusung oleh PDIP, Demokrat, Nasdem, PPP, dan Golkar dengan jumlah keseluruhan 58 kursi di DPRD.

Pasangan kedua, terdapat Sudirman Said yang pernah menajabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2015-2016, berpasangan dengan Ida Fauziah yang menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2014-2019, pasangan ini diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, dan PKB dengan jumlah keseluruhan 42 kursi di DPRD.

BACA JUGA:

Jika dilihat dari tingkat kepopuleran para Cagub, dibandingkan dengan Sudirman Said, Ganjar sebagai petahana nampaknya lebih dikenal oleh masyarakat Jateng. Begitupun dengan ketenarannya di media sosial Twitter. @ganjarpranowo memiliki lebih dari 1 juta pengikut,  dan @sudirmansaid hanya memilki 13 ribu lebih pengikut.

Sementara, menurut salah satu pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Chaniago, mengatakan meskipun Sudirman Said mendapat dukungan kuat dari Gerindra, PKB, PKS, dan PAN, satu hal yang harus diingat bahwa daerah yang akan dijajakinya adalah ‘Kandang Banteng’.

“Kita jangan lupa bahwa Jateng itu ‘kandang banteng’. Itu basisnya merah. Itu basis PDI-P,” kata Pangi seusai diskusi di Jakarta, Selasa (2/1).

Pangi memaparkan lebih lanjut, bahwa di Jateng pilihan bukan lagi didasarkan pada figur. Bahkan, meskipun bukan Ganjar yang diusung oleh PDI-P, peluang kemenangan calon yang diusung PDI-P tetap besar.

“Jadi, siapa pun yang diusung PDI-P itu berpotensi untuk menang. Kita ingat dulu, Ganjar itu tidak dikenal. Awalnya elektabilitasnya rendah. Bahkan petahana waktu itu tidak diusung oleh PDI-P. Tapi, Ganjar masuk, dan jadi,” paparnya.

Melihat kekuatan partai melalui kursi DPRD di Jateng. Berdasarkan kutipan situs resmi KPU RI,  dari total kursi DPRD Jateng yang berjumlah 100 kursi, PDIP terlihat lebih dominan.

PDIP sebagai partai pengusung pasangan Ganjar Pranowo – Taj Yasin Maimoen, menjadi pemilik kursi terbanyak dengan  jumlah 31 kursi. Tanpa berkoalisi pun sebenarnya partai ini mampu untuk mengusung calonnya sendiri. Namun, ternyata diperkuat oleh partai Demokrat dengan jumlah 9 kursi, Golkar 10 kursi, dan PPP 8 kursi.

Pasangan Sudirman Said – Ida Fauziah turut didukung oleh PKB, yang menjadi partai kedua pemilik kursi terbanyak di DPRD Jateng dengan jumlah 13 kursi. Kemudian kubu ini membuat koalisi yang berisi partai Gerindra dengan 11 kursi, PKS 10 kursi, dan PAN  8 kursi di DPRD.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Pilkada atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

Comments

comments