Kabarnesia.com – Akhir-akhir ini istilah ‘pelakor’ kembali ramai diperbincangkan banyak orang. Tak sedikit kabar yang mencuat hingga viral mengenai rumah tangga yang hancur akibat orang ketiga. Orang ketiga inilah yang sering disebut sebagai pelakor atau perebut suami orang.
Pelakor atau perebut laki orang ini sekarang malah menjadi tren di Indonesia yang diucapkan kepada wanita ‘simpanan’ suami. Dengan tren tidak biasa ini, tentunya para wanita yang telah memiliki suami tentunya harus berhati-hati dengan keadaan sekelilingnya.
Tips untuk menjaga kedekatan dengan suami
Dalam buku, Every Woman’s Marriage, Shannon dan suaminya Greg yang juga penulis buku ini membahas masalah umum yang menyebabkan suami menjadi dingin dalam perkawinan.
Mengetahui pola-pola ini dapat membantu para isteri mencari tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menyalakan kembali gairah dalam hubungan mereka.
Kedua pasangan yang sudah menikah kurang lebih sekitar 20 tahun ini juga pernah mengalami keretakan pada rumah tangga, bahkan Shannon juga pernah berniat meninggalkan suami dan dua anaknya.
Dan setelah melewati fase ini, mereka berdua membuat buku dan sepakat untuk menjalani kehidupan rumah tangga dengan lebih baik.
Suami Anda tidak dapat memenuhi semua kebutuhan emosional Anda. Sering kali, para penulis mengatakan, seorang suami akan menarik diri dari istrinya karena terlalu banyak tuntutan istri untuk suami dan memenuhi semua kebutuhannya, termasuk kebutuhan emosi.
Bila dia tidak mungkin memenuhi harapannya, dia merasa seperti gagal dan menjauh darinya. Melalui bantuan seorang konselor, Shannon dapat menemukan penyembuhan untuk luka bakar masa lalu dan belajar bagaimana membiarkan Tuhan memenuhi kebutuhan emosionalnya. Dia mendorong wanita lain untuk melakukan hal yang sama.
BACA JUGA:
- Menelisik Lebih Dalam Sosok dan Kisah Cinta Ahok dengan Veronica
- Tips Agar Tak Bingung Tentukan Tanggal Pernikahan
Suami Anda memiliki kebutuhan emosional yang sama pentingnya dengan kebutuhan Anda sendiri. Hal ini juga penting, kata pasangan tersebut, untuk menyadari bahwa wanita bukan satu-satunya yang memiliki kebutuhan emosional. Pria memiliki banyak kebutuhan penting juga.
Seringkali, ketika wanita merasa bahwa suami mereka tidak memenuhi kebutuhan mereka, mereka menjadi menyakitkan dan tidak baik. Pendekatan ini membuat sebagian besar suami menarik diri karena mereka tidak merasa dihormati.
Seorang suami memang sudah ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin keluarga Anda. Bukan berarti suami Anda bisa menyuruh Anda seperti seorang pembantu, tapi sebagai seorang wanita kita harus bisa memahami beban seorang kepala keluarga. Sebab, walaupun tidak semua pria bisa mengungkapkan isi hati mereka, seyogyanya wanita harus lebih sensitif, apalagi jika suami sedang mengalami masalah di kantor, misalnya.
Namun, buku mereka tidak dimaksudkan untuk dijadikan penghukuman bagi perempuan, melainkan sebagai panduan untuk membantu wanita memahami suami dan kebutuhan mereka dengan lebih baik.
Shannon dan Greg mengatakan bahwa mereka telah menerapkan prinsip-prinsip ini dalam pernikahan mereka sendiri dan telah melihat hasil drastis selama bertahun-tahun. Dengan berbagi wawasan mereka, mereka berharap bisa membantu pasangan lain juga mengalami perubahan positif.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Entertainment atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
