Polemik Pembangunan Jalan di Indonesia yang Terhalang Dana

0
197
Proyek jalan di Indonesia
Proyek jalan di Indonesia membutuhkan dana tambahan dari investor (Foto: Okezone)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Infrastruktur pembangunan jalan Indonesia masih jauh tertinggal, dan misi Bambang Brodjonegoro adalah untuk memperbaikinya.

Negara ini melakukan ‘roadshow’ global untuk melakukan investasi di jalan, bandara dan pembangkit listrik yang dibutuhkannya untuk merombak ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Brodjonegoro, Menteri Perencanaan sekaligus mantan Menteri Keuangan, bertemu dengan BlackRock Inc. dan membawa serta dana pensiunnya pada tur global yang membawanya ke Australia, Irlandia dan Inggris karena ia bertujuan untuk mendapatkan 3 miliar.

“Kami mengerti ada banyak dana jangka panjang, di seluruh dunia, mencari imbal hasil yang lebih tinggi, terutama dana pensiun dan asuransi jiwa, serta dana kekayaan kedaulatan,” kata Brodjonegoro dalam sebuah wawancara di London pekan lalu.

“Yang bisa kami tawarkan adalah peluang pertumbuhan. Kami mencoba untuk menarik dana ini untuk mulai melihat infrastruktur di negara berkembang seperti kita,” tambahnya.

Presiden Joko Widodo, akan memenuhi janjinya pada pemilihan 2014 kepada pemilih di negara berpenduduk keempat terbesar di dunia tahun depan ini, saat ia berusaha memenangkan masa jabatan keduanya setelah menjadi Gubenur DKI Jakarta.

Sementara Brodjonegoro mengatakan bahwa pemerintah telah berhasil mencapai beberapa tujuan tersebut, seperti mengurangi kemiskinan, ketidaksetaraan dan pengangguran.

Meskipun begitu, sayangnya pemerintah telah gagal mencapai target 7 persen untuk pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:

Misi untuk mendapatkan dana ekspansi

Sekitar 5 persen, pertumbuhan Indonesia termasuk yang tercepat di antara 20 negara berkembang lainnya, namun Brodjonegoro mengatakan bahwa Indonesia juga telah kehilangan akselerasi global.

Kemungkinan mencapai target 7 persen sudah sulit, dan hanya berpeluang meningkat hanya sampai 5,5 persen pada 2019 mendatang. Bambang juga mengatakan bahwa investasi adalah kunci untuk mencapai tujuan yang lebih rendah sekalipun.

“Kita perlu memiliki pertumbuhan investasi yang lebih tinggi, mungkin 8 persen, 9 persen atau bahkan mendekati 10 persen,” katanya.

“Ketika kita melihat pertumbuhan tetangga kita, seperti Malaysia, Singapura atau Thailand, ketika kebutuhan global lebih kuat, tiba-tiba pertumbuhan ekonomi mereka melonjak lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kita. Mereka berhasil menangkap terhadap kebutuhan global yang lebih baik dari Indonesia,” tambahnya.

Karena pemerintah juga dibatasi oleh batas pinjaman, ia mencari 36 miliar dari investasi asing yang dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan tersebut karena negara ini berupaya memperbaiki jaringan transportasi dan komunikasi.

Tahun lalu dana tersebut mencapai 1 miliar. Beberapa kemajuan dalam proyek juga telah dibuat, dengan jalan tol Jakarta-Surabaya danBandara Bandung yang baru akan selesai akhir tahun ini, kata Brodjonegoro.

Dengan ricuhnya politik negara saat ini, sulitnya pembebasan lahan dan mendapatkan lisensi tetap menjadi risiko utama yang diangkat oleh investor potensial. Meski begitu, menempatkan Indonesia di peta investasi merupakan sebuah kunci yang bagus untuk dijajaki.

“Kami ingin membuat investor keuangan ini juga memandang Indonesia sebagai potensi,” kata Brodjonegoro. “Yang mengejutkan saya, misalnya, ketika saya pergi ke Australia untuk ‘roadshow’ serupa, beberapa manajer investasi di Australia telah berinvestasi di tempat yang jauh yaitu di sebuah jalan tol di Meksiko. Mereka pergi ke jalan tol di Meksiko ketika Indonesia berada dekat di utara Australia,” tambah Bambang, dikutip dari Bloomberg, Senin (19/3).

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Ekonomi atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

 

Comments

comments