Kala Pejabat Jerman ‘Sengit’ Terhadap Penduduk Muslim

1
631
pertumbuhan Muslim di Jerman
Demo warga Jerman terhadap pertumbuhan Muslim di Jerman (Foto: Muslim Daily)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Menteri Dalam Negeri baru Jerman mengatakan pada hari Jumat (16/3) bahwa dia tidak menganggap Islam sebagai bagian dari Jerman. Pernyataan itu akhirnya menempatkannya pada posisi yang serba salah dan membuat dia berselisih dengan Ketua Kedutaan Angela Merkel mengenai masalah utama migrasi.

Ungkapan “Islam adalah bagian dari Jerman” diciptakan oleh Mantan Presiden Jernab Christian Wulff pada tahun 2010 dan sejak itu menjadi medan pertempuran bagi mereka yang menentang migrasi massal dari negara-negara Muslim, pembangunan masjid dan wanita mengenakan kerudung di depan umum.

Horst Seehofer, pejabat keamanan utama negara tersebut, mengatakan kepada surat kabar Bild bahwa “Islam bukan milik Jerman,” namun menambahkan bahwa “Orang-orang Muslim yang tinggal bersama kita tentu saja adalah bagian dari Jerman.”

Seehofer mengatakan, pesannya kepada umat Islam adalah, “Hiduplah bersama kita, jangan sejajar atau melawan kita.”

Ketika ditanya tentang komentar Seehofer, Merkel mengatakan sementara Jerman dibentuk oleh warisan Judeo-Christian-nya, “Sekarang ada 4 juta Muslim yang tinggal di Jerman.” Sedangkan Jerman adalah sebuah negara berpenduduk sekitar 82 juta orang.

“Mereka juga bisa menjalankan agama mereka di sini,” katanya. “Orang-orang Muslim ini termasuk bagian dari Jerman dan sama seperti agama mereka yang juga bagian dari Jerman. Yang artinya Islam,” tambah Merkel.

Dia menambahkan, Islam yang dipraktikkan oleh umat Islam di Jerman harus sesuai dengan konstitusi negara tersebut.

Kepala Komunitas Turki di Jerman, Gokay Sofuoglu, menyebut komentar Seehofer tidak membantu sama sekali pada saat negara tersebut kembali melihat peningkatan ‘teror’ dan serangan terhadap masjid dan institusi Islam lainnya.

“Kebebasan beragama tidak diragukan lagi merupakan bagian dari Jerman. Ada dalam konstitusi,” kata Sofuoglu.

Pada hari Jumat (16/3), sebuah angkatan kepolisian di Jerman Barat mengatakan telah menyelesaikan perselisihan dengan seorang perwira Muslim yang menolak berjabat tangan dengan seorang rekan wanita di sebuah pesta staff tahun lalu, dengan alasan agama.

Polisi Koblenz mengatakan, petugas tersebut setuju untuk menandatangani sebuah janji yang mengakui agama perempuan tersebut dan tidak akan memaksa menjabat tangan mereka di masa depan, atau ia akan kehilangan pekerjaannya. Petugas, yang tidak disebutkan namanya itu juga membayar denda 1.000 euro ($ 1.230).

BACA JUGA:

Perkembangan Islam di Eropa

Sementara di Jerman masih banyak yang menentang Islam, tapi tidak bisa dipungkiri populasi Muslim di beberapa negara Eropa ternyata bisa tiga kali lipat pada tahun 2050. Hasil dan data ini berbasis dari proyeksi baru yang dirilis oleh Pew Research Center yang berbasis di Washington.

Menurut data Pew, Muslim menghasilkan 4,9% populasi Eropa pada tahun 2016, dengan sekitar 25,8 juta orang di 30 negara, naik dari 19,5 juta orang pada tahun 2010.

Jumlah migran Muslim yang tiba di Eropa melonjak setelah tahun 2014 menjadi hampir setengah juta setiap tahun, terutama karena orang-orang melarikan diri dari konflik di Suriah, Irak dan Afghanistan.

Dari laporan tersebut, populasi Muslim yang tumbuh di Eropa, menunjukkan perpecahan dari Eropa ‘barat ke timur’ yang tajam.

Pangsa Muslim penduduk Jerman dapat tumbuh dari 6,1% pada tahun 2016 sampai 19,7% pada tahun 2050 jika migrasi tinggi berlanjut. Sedangkan, di perbatasan Polandia bagian Polandia akan berubah dari 0,1% menjadi 0,2% pada skenario yang sama.

Peneliti juga mempertimbangkan tiga skenario: nol migrasi antara tahun 2016 dan 2050 ada yang disebut dengan migrasi sedang, dimana arus pengungsi berhenti tapi orang terus bermigrasi karena alasan lain.

Dan migrasi yang tinggi, di mana catatan arus migran antara tahun 2014 dan 2016 terus berlanjut tanpa batas waktu dengan komposisi religius yang sama.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Internasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

Comments

comments

1 KOMENTAR

Comments are closed.