Wacana Indonesia Maju 15 Tahun Ke Depan

0
435
indonesia
Peta Indonesia (Ilustrasi: Google)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan soal isi pidatonya, yang mengutip prediksi para ahli di luar negeri, yang menyatakan Indonesia tidak akan ada lagi pada 2030.

Pernyataan kontroversial itu diunggah di akun resmi Facebook Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang mengunggah sebuah video berdurasi 1 menit 19 detik.

Dalam video tersebut Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tak punya waktu lagi untuk berpura-pura soal keadaan bangsa ini.

Prabowo juga menjelaskan di luar negeri terdapat yang namanya scenario writing. Scenario writing itu, kata Prabowo, bentuknya mungkin novel namun ditulis oleh ahli-ahli intelijen strategis.

Prediksi yang diambil dari sebuah novel Ghost Fleet itu bisa lebih cepat apabila kepastian hukum makin lemah, krisis ekonomi dan sosial makin mengancam, kesenjangan makin terbuka, sumber daya alam banyak dikuasai asing, dan lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Penulis asli Ghost Fleet yang menjadi sumber pernyataan Prabowo dinilai memang dikenal memiliki reputasi yang baik dalam hal politik maupun sains.

Prabowo ingin menyampaikan skenario tersebut sebagai sebuah peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap enteng berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia padaa era ini.

Ia juga mengingatkan, negara ini kaya namun miskin karena para elit kita membiarkan para komprador menguasai sumber daya alam Indonesia.

Bahwa mereka, golongan rakyat atas, seakan menutup mata dan telinganya ketika banyak rakyat Indonesia lainnya yang berteriak kelaparan, para ibu berteriak karena susahnya akses kesehatan yang layak, dan mahalnya pendidikan yang bermutu.

Pernyataan Prabowo pun direspons serius oleh pihak Istana. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi menyatakan, selama ini pemerintah era Jokowi-JK, justru ingin menjadikan Indonesia emas pada 2045 lantaran mempunyai bonus demografi dalam jumlah besar.

BACA JUGA:

Keadaan Indonesia akhir-akhir ini

Memang, tidak dapat dipungkiri kuartal pertama tahun 2018 untuk Indonesia memang tidak sesuai dengan ekspektasi.

Dimulai dari masalah lingkungan, ekonomi, korupsi, pertengkaran etnis dan ras, sumber daya manusia hingga masalah hewan yang dilindungi menjadi problematika yang menyedihkan bagi bangsa.

Pada tahun 2018 ini sudah banyak masalah tentang lingkungan dan hewan-hewan yang dilindungi, salah satunya tambang batubara, krisis air bersih Jakarta, kasus orang utan yang dibunuh, disiksa, diberi rokok, hingga harimau Sumatra yang kini tersisa 7 ekor saja.

Ada juga polemik perekonomian negara dan pembangunan negara yang diwacanakan akan menghadapi kemajuan. Di sana-sini masih terdengar banyak kemiskinan serta keluhan masyarakat mengenai bahan pokok naik dan terasa mencekik dompet. Pemerintah juga telah gagal mencapai target 7 persen untuk pertumbuhan ekonomi.

Minyak kelapa sawit yang jadi sumber penghasilan Indonesia ditolak mentah-mentah oleh Eropa, karena dinilai telah ‘menggusur’ rumah bagi hewan-hewan liar dan satwa yang dilindungi.

Tidak hanya itu, problematik lainnya adalah masalah agama, ras, dan etnis yang masih menjadi masalah sensitif Indonesia. Hal ini dinilai membawa satu pengaruh besar bagi pecahnya Indonesia jika tidak segera dibereskan.

Sekarang yang harus dilakukan oleh masyarakat sendiri adalah sadar dan saling mengingatkan agar tidak mudah terpancing dengan emosi dan memperkuat silaturahmi antar sesama untuk memperkuat Indonesia.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Versi Kabarnesia atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

Comments

comments