Gemerlap Hotel Alexis Sebelum dan Sesudah Ditutup

1
428
Hotel Alexis
Hotel Alexis resmi ditutup Pemprov DKI Jakarta (Foto: Riau Online)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Pusat hiburan kelas atas Alexis Hotel, Jakarta, yang akhir-akhir ini menggunakan nama Xis Karaoke 4 Play, mengumumkan pada hari Rabu (28/3) bahwa mereka telah menutup semua operasinya setelah pemerintah Jakarta mencabut izin usahanya.

Hotel ini dikenal sebagai hotel plus-plus yang di dalamnya terdapat griya pijat, tempat karaoke, dan terdapat gadis-gadis cantik nan seksi yang siap memandu atau sekadar menemani pengunjung yang datang.

Tidak hanya itu, hotel ini juga terkenal karena situs resminya, hotel ini menggambarkan ‘brand‘nya sebagai tanah impian bagi pria, yang menawarkan berbagai fasilitas hiburan, dari mulai kamar suite, pengalaman makan di restoran berskala internasional dan area hiburan 4Play Club & Bar Lounge, Xis Karaoke, dan yang paling banyak diperbincangkan BathHouse Gentlemen Spa.

Dilihat dari logo hotel tersebut saja memang membawa ‘kengerian’ sendiri dan membuat kita membayangkan hal-hal aneh dan menjijikkan. Bahkan jika dilihat dengan seksama, logonya berupa sketsa wanita seksi dan berbaring di atas tulisannya.

Nama Alexis semakin disorot publik ketika terbawa-bawa dalam isu Pilkada Jakarta 2017. Tempat ini juga dibicarakan banyak masyarakat karena menjadi sarang prostitusi.

Oleh karena itu, Anies Baswedan yang saat itu masih menjadi seorang calon Kepala Daerah DKI Jakarta berjanji akan menutup tempat-tempat prostitusi di Jakarta, termasuk Alexis.

Setelah Anies menjabat sebagai gubenur, ia melaksanakan tanggung jawab dan janjinya. Anies mengatakan bahwa Pemprov telah mencabut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) PT Grand Ancol Hotel selaku pengelola Alexis. Dengan begitu Alexis kini tak dapat lagi beroperasi.

Dan akhirnya Hotel Alexis yang berada di kawasan Pademangan, Jakarta Utara tersebut resmi berhenti. Surat pencabutan izin itu dikirimkan pada 23 Maret 2018 lalu.

BACA JUGA:

Tanggapan pihak Alexis yang pasrah

Setelah resmi ditutup, Alexis terlihat begitu ‘sepi dan kosong’. Keadaanya sama seperti pepatah yang berbunyi habis manis sepah dibuang. Hanya terlihat beberapa petugas keamanan dari pengelola.

Bukan lagi mobil-mobil mewah yang keluar-masuk hotel, melainkan sebuah spanduk besar yang menghiasi pagar hotel dan mengalihkan perhatian pengendara yang lalu-lalang di depannya. Spanduk itu berisi permohonan maaf kepada masyarakat. Begini bunyinya:

Bersama ini kami menghanturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu atas gaduhnya pemberitaan yang terjadi selama beberapa bulan belakangan ini.

Demi menghindari polemik yang berkepanjangan terhadap kegiatan di tempat usaha kami, maka bersama ini kami memutuskan, terhitung mulai Rabu 28 Maret 2018, seluruh kegiatan usaha di dalam lokasi Jalan RE Martadinata No.1 , kami hentikan dan tidak beroperasi lagi.

Nasib pekerja di Alexis

Anies Baswedan mengatakan pada hari Rabu (28/3) bahwa Pemerintah Kota DKI Jakarta tidak akan mengakomodasi kebutuhan pekerja Alexis Hotel yang kehilangan pekerjaan mereka setelah membatalkan izin bisnis hotel.

Anies meminta para mantan karyawan dari hotel itu untuk tidak merengek dan mengatakan bahwa mereka adalah korban.

“Jangan bertindak seolah-olah penutupan hotel telah menyebabkan mereka menderita dan mereka adalah korban penutupan (hotel). Semua orang yang bekerja di sana menyadari bahwa ada pelanggaran yang dilakukan oleh bisnis, yang berarti mereka semua melakukan pelanggaran bersama,” katanya, seperti dikutip Wartakota Tribunnews, Rabu (28/3).

“Jika mereka benar-benar berpikir tentang bagaimana mereka akan menjalani hidup mereka, mereka seharusnya mempertimbangkan itu sebelum bekerja di perusahaan yang bermasalah,” tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

Comments

comments

1 KOMENTAR

Comments are closed.