
Kabarnesia.com – Bulan lalu kita mendengar berita bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno melakukan sujud syukur bersama para pegawai PT Transjakarta di Balai Kota.
Sujud bersama ini sebagai ungkapan rasa syukur atas tembusnya target penumpang Transjakarta sebanyak 500 ribu dalam sehari.
Sampai saat ini, pencapaian penumpang tertinggi dalam satu hari adalah 522 ribu. Bus Transjakarta yang beroperasi sebanyak 1.300 armada dengan rute sebanyak 118 di 13 koridor yang ada.
Tidak hanya itu, Transjakarta yang beroperasi di Bekasi juga sudah mulai menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah penumpangnya.
Sama halnya dengan commuter line atau biasa kita sebut dengan KRL. Dalam dua tahun terakhir, jumlah penumpang commuter line meningkat 58 juta, atau 22,6 persen lebih dari tahun 2014, dan berhasil mengangkut 292.340.000 penumpang pada tahun 2016.
Operator KA Komuter PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana untuk mengoperasikan lebih banyak kereta tahun ini dalam upaya untuk meningkatkan jumlah penumpang menjadi 320 juta dari 315,81 juta yang tercatat pada tahun 2017.
Presiden Direktur PT KCI, Muhammad Fadhila, mengatakan bahwa perusahaannya akan mengoperasikan kereta dengan lebih banyak gerbong untuk meningkatkan kapasitas penumpang di setiap perjalanan.
Dia mengatakan, perusahaannya juga akan memasang 200 mesin penjual otomatis dan 200 gerbang masuk di banyak stasiun di seluruh Jabodetabek untuk meningkatkan layanan bagi para penumpangnya.
BACA JUGA:
- Kearifan Bung Karno Untuk Islam dan Puisi Sukmawati
- Gatot Nurmantyo: Dari Prajurit Hingga Presiden 2019
Kurangnya armada dan rute belum diperluas
Tetapi, armada yang kurang masih menjadi permasalahan berikutnya yang harus segera ditangani oleh pemerintah.
Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja telah meminta pemerintah Jakarta untuk memperpanjang layanan transportasi massanya ke Kabupaten Bekasi untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut. Eka mengatakan, bus transjakarta memiliki rute ke Bekasi Timur tetapi belum mencapai Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany juga berbagi ide yang sama, berharap MRT bisa mencapai daerahnya.
“Kami berharap rute transit cepat atau MRT ringan dapat diperpanjang ke Tangerang Selatan dan Transjakarta dapat diintegrasikan dengan Trans-anggrek,” kata Airin. Trans-anggrek adalah layanan bus umum di Tangerang Selatan.
Sebagai tanggapan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan dia akan mendiskusikan permintaan itu dengan tim administrasi.
Lain halnya dengan KRL, menurut jadwal kereta terbaru, rute Duri-Tangerang melayani 80 perjalanan pulang pergi per hari dari 90 perjalanan sebelumnya untuk mengakomodasi layanan kereta api bandara yang baru diluncurkan, yang menghubungkan Stasiun Sudirman Baru, juga dikenal sebagai Kota BNI, dari distrik pusat bisnis Jakarta ke Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.
Pemotongan baru-baru ini terhadap jumlah perjalanan yang melayani rute Duri-Tangerang telah mendorong penumpang kereta api untuk membuat petisi online yang menentang kebijakan tersebut. Petisi itu mengatakan bahwa jadwal yang dipotong itu membahayakan hidup orang-orang dengan kepadatan berlebih.
Setidaknya 279 pengguna telah menandatangani petisi di change.org sejak dibuat pada Senin (2/4) pagi, meminta pihak berwenang untuk meninjau jadwal kereta baru.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah mengatakan akan meningkatkan jumlah gerbong di beberapa kereta yang melakukan perjalanan rute Duri–Tangerang.
Dua kereta akan memiliki 12 gerbong, sedangkan dua lainnya masih memiliki delapan gerbong.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.