Kabarnesia.com – Nasib ekonomi Indonesia telah lama terikat dengan industri sumber dayanya dan Jokowi pada tahun 2015 mendirikan agensi untuk ekonomi kreatif guna mempromosikan investasi asing di sektor-sektor seperti yang sedang tren di era saat ini seperti, hiburan, busana dan makanan kemasan.
Indonesia juga ingin menurunkan ketergantungannya pada sumber daya alam dan Presiden Joko Widodo mengubah sorotan industri lain pada film, fashion dan kerajinan tangan.
Langkah pemerintah untuk mengizinkan investasi asing dalam film, distribusi film dan pameran telah memikat investor asing termasuk 21st Century Fox Inc. dan Lotte Cinema Co. Korea Selatan.
Dalam waktu tiga tahun sejak pembukaan produksi, pameran dan distribusi ke investor asing, jumlah layar film di Indonesia melonjak 50 persen menjadi 1.500, sementara penjualan tiket melonjak menjadi 42,7 juta tahun lalu dari 16 juta pada 2015.
“Pertumbuhan industri kreatif ini akan melampaui laju produk domestik bruto negara ini sekitar 5 persen,” kata Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.
“Sektor-sektor ini menyumbang sekitar 7,4 persen dari PDB Indonesia, atau sekitar 1.000 triliun rupiah ($ 73 miliar) pada tahun 2017, dan Widodo berupaya meningkatkannya menjadi 9 persen pada 2020,” tambahnya.
BACA JUGA:
Industri Perfilman
Lotte Cinema telah mengakuisisi lahan untuk membangun bioskop di lebih dari 60 lokasi, sementara CJ CGV Co., melalui unit Indonesia, PT Graha Layar Prima, telah hadir di 13 kota di Indonesia.
Cinema 21 adalah operator bioskop terbesar di Indonesia dengan hampir 1.000 layar dan memiliki hak distribusi eksklusif untuk film studio film Motion Pictures Association of America di nusantara.
Perekonomian terbesar di Asia Tenggara telah naik 45 tempat dalam kemudahan Bank Dunia dalam melakukan pemeringkatan bisnisnya sejak Jokowi mulai menjabat pada 2014.
Dia ingin negara ini meningkatkan posisinya menjadi 40 dalam dua tahun ke depan dari posisi ke 72 sekarang. Bank Dunia telah menyerukan persyaratan yang lebih mudah bagi produsen asing dan pembatasan kepemilikan yang lebih sedikit di beberapa sektor untuk memikat lebih banyak investasi langsung asing.
Agensi CJ E&M juga mendorong ekspor barang-barang desainer Indonesia, seperti pakaian batik dan kerajinan tangan dengan pemasaran agresif pada pameran global, kata Munaf.
Pemerintah bekerja dengan platform e-commerce seperti Bukalapak dan perusahaan baru lainnya untuk menemukan pembeli untuk desainer dan pengrajin Indonesia.
“Lulusan baru semakin memilih pekerjaan informal seperti mengembangkan permainan dan aplikasi dan bisnis kuliner,” kata Josua Pardede, seorang ekonom di PT Bank Permata di Jakarta.
“Jika mereka mendapat dukungan dari pemerintah untuk mempromosikan produk mereka di pasar global, itu akan berkontribusi terhadap investasi asing dan cadangan devisa,” ungkapnya.
Jokowi telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong perekonomian negara dari komoditas dan mendorong investasi dalam manufaktur dan jasa bernilai tambah untuk menghasilkan lebih banyak lapangan kerja serta untuk membiayai ratusan miliar dolar yang diperlukan untuk infrastruktur Indonesia.
Perekonomian Indonesia telah meningkat rata-rata sekitar 5 persen, namun masih di bawah 7 persen yang ditargetkan oleh presiden.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Ekonomi atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
[…] Jokowi Mulai Lirik Penajaman Pendapatan dari Film dan Fashion […]
[…] Jokowi Mulai Lirik Penajaman Pendapatan dari Film dan Fashion […]
Comments are closed.