
Kabarnesia.com – Lampung akan mencari kandidat yang benar-benar pantas untuk dijadikan pemimpin Sang Bumi Ruwa Jurai. Pada Pilgub 2018 kali ini, Lampung mempunyai empat calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendapatkan kepercayaan dari parpolnya masing masing.
Ridho Ficardo-Bachtiar Basri diusung Partai Demokrat, PPP, Gerindra, dan PAN yang memiliki 33 kursi DPRD Lampung, Mustafa-Jajuli diusung Partai Nasdem, PKS, dan Hanura dengan jumlah 18 kursi, Arinal Djunaidi-Chusnuniah Chalim dibawah naungan Partai Golkar dan PKB dengan 17 kursi, dan Herman HN-Sutono yang hanya diusung PDIP dengan kepemilikan kursi DPRD sebanyak 17 kursi.
Masing-masing calon mempunyai keunggulannya tersendiri. Dimulai dari Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, meski mendapat kepercayaan dan dukungan partai paling akhir, pasangan pasangan Ridho Ficardo-Bachtiar Basri ternyata menjadi pengumpul dukungan parpol paling banyak. Mereka diusung empat parpol, yakni Partai Demokrat, PAN, PPP dan Partai Gerindra yang memiliki jumlah kursi DPRD Lampung sebanyak 33 kursi.
Kemudian perwakilan dari Partai Nasdem, PKS, dan Hanura ada Mustafa-Ahmad Jajuli. Mustafa merupakan Bupati Lampung Tengah, sedangkan Ahmad Jajuli adalah satu-satunya yang berlatar sebagai Anggota DPD RI 2009 dan terpilih lagi di 2014.
Selanjutnya ada pasangan usungan Partai Golkar dan PKB, yakni Arinal Djunaidi-Chusnuniah Chalim. Arinal ini pernah menjabat sebagai Sekretaris Provinsi Lampung pada 2014 kemudian pensiun di tahun 2016. Chusnuniah Chalim adalah satu-satunya wanita yang mengikuti pencalonan di Pilgub Lampung 2018. Ia pernah mengatakan, dunia politik itu macho karena banyak laki-laki yang terlibat di dalamnya.
Dan kandidat keempat ini hanya diusung oleh satu parpol yakni PDIP. PDIP mempercayakan Herman Hasanusi-Sutono menjadi calon Pilgub Lampung 2018. Jabatan Herman saat ini adalah Wali Kota Bandar Lampung dan saat ini memasuki periode keduanya. Sedangkan, Sutono pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Pemprov Lampung, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi, Sekretaris Kabupaten Lampung Selatan, kemudian menjadi Sekretaris Provinsi Lampung.
Pilkada Lampung kali ini termasuk sengit, karena banyaknya nama-nama yang sudah melekat di telinga masyarakat. Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung sebelumnya, yakni Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri memang akan habis jangka waktunya hingga 2019. Mereka kemudian memustuskan untuk melanjutkan pekerjaan dengan kembali mencalonkan diri di Pilgub Lampung 2018.
BACA JUGA:
Beberapa lembaga survei telah mengeluarkan hasil survei mereka terkait siapa saja yang akan unggul dan memenangkan pertarungan kursi nomor satu di Provinsi Lampung. Charta Politika merilis survei Pilkada Lampung dengan memenangkan paslon nomor satu, yakni Calon Petahana Provinsi Lampung, Ridho Ficardo-Bachtiar Basri dengan memperoleh 27,1 persen, diikuti Herman HN-Sutono sebesar 20,1 persen, Mustafa-Jajuli dengan 10,4 persen, dan terakhir Arinal-Chusniah 7,4 persen.

Pasangan Ridho-Bachtiar
Charta Politika menyatakan, besarnya persentase kemenangan paslon petahana disebabkan kesukaan dan popularitas mereka di tengah masyarakat Lampung. Mereka mengatakan, 93,3 persen masyarakat Lampung menyukai kedua figur yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung tersebut.
Masyarakat menilai kinerja keduanya dinilai baik, dengan rata-rata nilai kepuasan kinerja di berbagai bidang, baik ketersediaan air bersih, infrastruktur, pertanian, transparansi, dan akuntabilitas, juga pariwisata mencapai rata-rata di atas 64,9 persen. Sedangkan, masyarakat yang mengatakan tidak puas dengan kinerja Paslon Petahana hanya sebesar 28,9 persen.
Direktur Ekseskutif Charta Politika Yunarto mengatakan, dari hasil evaluasi tersebut, terdapat juga masyakarat yang mengatakan tidak puas sama sekali. “3,4 persen masyarakat menyatakan tidak puas sama sekali,” dalam siaran persnya, Rabu (21/3) lalu.

Pasangan Mustafa-Jajuli
Sedangkan, pesaingnya yang lain, Mustafa yang di bulan Februari lalu resmi menjadi tersangka kasus suap oleh KPK mengaku tetap optimis memenangkan Pilgub 2018 nanti. Ia menilai, meski dirinya ditahan KPK, masyarakat masih antusias untuk memilihnya menjadi Gubernur Lampung. Bupati Lampung Tengah itu ditahan KPK atas dugaan kasus suap dalam peminjaman APBD Lampung Tengah 2018 lalu.
Partai pendukungnya pun tidak bisa berbuat banyak, pun tak bisa mencabut dukungan terhadapnya yang telah menjadi tahanan KPK karena terbentur aturan KPU. Meski resmi menjadi tahanan KPK sejak Februari lalu, status Mustafa sebagai calon gubernur belum bisa dicabut sampai ada hasil putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang menetapkannya sebagai terdakwa.

Pasangan Arinal-Chusnunia
Sedangkan, pasangan Arinal-Chusnunia yang merupakan pendatang baru di panggung politik, bisa menjadi salah satu pasangan yang perlu diperhitungkan. Keduanya yang merupakan pasangan yang sudah malang melintang di kursi pemerintahan Provinsi Lampung tersebut diusung dua partai besar, yang seharusnya bisa menjadi mesin politik untuk memenangkan keduanya di kancah Pilkada Lampung 2018 kali ini.
Arinal yang telah populer menjadi PNS di Lampung, juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar, yang juga pernah menjabat sebagai Sekda Provinsi Lampung sebelum pensiun. Sedangkan, Chusnunia yang saat ini menjabat sebagai Bupati Lampung Timur juga pernah melenggang ke Senayan setelah meraih 56.752 suara saat Pileg 2014 lalu.
Keduanya, khususnya Chusnunia yang merupakan satu-satunya wanita yang ikut bertarung dalam Pilgub 2018 ini, bisa menjadi kekuatan besar untuk meraup suara dari pemilih wanita di Lampung.

Pasangan Herman HN-Sutono
Terakhir, paslon Herman HN-Sutono yang hanya didukung satu parpol harus lebih bekerja keras dalam mengarungi pertarungan Pilkada Lampung 2018 kali ini. Meski demikian, Herman yang juga pernah bertarung melawan Ridho Ficardo pada Pilgub Lampung 2014 lalu, cukup populer di telinga masyarakat Lampung.
Walikota Bandar Lampung itu juga telah banyak menginisiasi banyak program sosial yang menjadikannya punya nilai plus tersendiri di Lampung. Didampingi Sutono, yang merupakan wakil dari etnis Jawa, pasangan ini bisa menjadi salah satu lawan terberat Paslon Petahana di Pilgub Lampung 2018, mengingat etnis Jawa merupakan etnis terbesar di Provinsi Lampung saat ini.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Pilkada atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
[…] Adu Sikut Pilgub Lampung, Siapakah Calon Terkuat? […]
[…] Adu Sikut Pilgub Lampung, Siapakah Calon Terkuat? […]
Comments are closed.