

“Sisa kontruksi sudah dibersihkan, namun belum tentu kontruksi akan segera selesai.”
Kabarnesia.com – Proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta adalah proyek infrastruktur yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang luar biasa di ibukota negara ini. Pada saat ini, jalur Utara-Selatan dari proyek ini sedang dibangun (upacara groundbreaking telah diadakan pada Oktober 2013), sementara jalur Timur-Barat sedang dipelajari.
Jalur Utara-Selatan, yang akan dibangun dalam dua fase, menghubungkan Kampung Bandan (di Jakarta Utara) dengan Lebak Bulus (di Jakarta Selatan), jalur ini sepanjang 23,3 kilometer.
Rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah dirintis sejak tahun 1985. Namun, saat itu proyek MRT belum dinyatakan sebagai proyek nasional. Pada tahun 2005, Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional.
Berangkat dari kejelasan tersebut, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab. Pencarian dana disambut oleh Pemerintah Jepang yang bersedia memberikan pinjaman.
Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.
JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Telah disetujui pula kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia, untuk menunjuk satu badan menjadi satu pintu pengorganisasian penyelesaian proyek MRT ini.
Sebuah kereta MRT baru berdiri di atas kereta api di sebuah stasiun di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (12/3). Dua kereta MRT yang terdiri dari 12 mobil, yang tiba di Jakarta dari Jepang minggu lalu, telah diangkut ke stasiun.
BACA JUGA:
- ‘Reka Ulang’ Piplres 2014, Jokowi atau Prabowo Bakal Menang?
- Kala Miras Oplosan Jadi Krisis Moral di Bandung
Akankah selesai tepat waktu?
Salah satu halangan yang terkenal dari proyek-proyek infrastruktur adalah pembebasan tanah. Meskipun sebagian besar tanah yang dibutuhkan untuk konstruksi MRT Jakarta telah didapat, ada sejumlah isu pembebasan tanah terutama di sektor selatan dari proyek ini yang dibangun melayang di atas tanah. Hal ini mungkin bisa menyebabkan penundaan dalam penyelesaian proyek ini.
Untuk bagian-bagian di bawah permukaan tanah, terowongan-terowongan berdiameter 6,05 meter perlu dibangun dengan memindahkan sekitar 5 juta kubik meter material dari area konstruksi. Sebagian dari material ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan properti di Jakarta Utara.
Corsec PT MRT TB Hikmatullah menyampaikan, progres pembangunan proyek MRT hingga Februari telah mencapai 91,86 persen. Sedangkan rel yang sudah terpasang mencapai 11.314 meter.
Jokowi juga pernah berkata bahwa ia akan memastikan seluruh sisa konstruksi sudah dibersihkan menjelang gelaran Asian Games pada Agustus 2018. Sisa kontruksi sudah dibersihkan, namun belum tentu kontruksi akan segera selesai.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
[…] MRT Sudah Tiba, Akankah Proyek Selesai Tepat Waktu? […]
[…] MRT Sudah Tiba, Akankah Proyek Selesai Tepat Waktu? […]
Comments are closed.