Duel Sengit Pilpres Kembali Terjadi, Siapa yang Akan Menang?

1
202
Jokowi dan Prabowo
Jokowi (kiri) dan Prabowo (kanan) saat silaturahmi di Istana Negara (Foto: The Jakarta Post)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Kabarnesia.com – Pemilihan Presiden 2019 akan diramaikan kembali oleh dua nama besar, yang sempat bertarung di Pilpres 2014 dan sekarang mereka akan bertarung kembali di Pilpres 2019. Gerindra secara resmi mencalonkan kembali ketua dari partainya, yakni Prabowo Subianto, atas dasar aspirasi dan amanat yang diberikan Prabowo optimis bisa menang saat Pilpres 2019.

Prabowo mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan juga PKS. Hubungan kedua parpol ini tampak sudah sangat erat, seperti saat memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Sedangkan, Jokowi saat ini mempunyai koalisi parpol yang cukup banyak di antaranya PDIP, Nasdem, Hanura, PPP, dan Golkar.

Pilpres 2019 pasti akan lebih seru dan sengit, di mana kedua calon presiden ini mempunyai dukungan yang besar dari parpol-parpolnya. Terkecuali Jokowi, di mana ia sekarang masih menjabat menjadi presiden Indonesia dan dikatakan sejumlah pengamat politik, sebagian besar masyarakat Indonesia akan memilihnya lagi.

Namun, dukungan kepada Prabowo pun tak kalah besar. Ada 34 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat provinsi dan 529 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tingkat kabupaten menginginkan dan mempercayai Prabowo untuk maju lagi menjadi calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Kemudian ada 2.785 anggota DPRD kabupaten atau kota dan 251 DPRD tingkat provinsi, serta 73 anggota DPR yang berkeinginan sama untuk mencalonkan Prabowo maju ke Pilpres 2019.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon sampai saat ini belum membahas siapa yang akan mendampingi Prabowo maju dalam Pilpres. Kandidat cawapres harus dibahas bersama dengan partai koalisi. “Sebagaimana lazimnya harus dicari orang yang diusung partai koalisi, disetujui partai koalisi. Bisa orang dari dalam partai atau orang dari luar partai,” ujar Fadli Zon, di Jakarta, Selasa (06/03) silam.

PKS sendiri juga sebenarnya mempunyai sembilan kandidat untuk maju menjadi capres atau cawapres mendampingi Prabowo. Nama-nama yang diusung PKS sudah tidak asing lagi ditelinga rakyat, yaitu Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno, Salim Segaf Aljufri, Sohibul Iman, Anis Matta, Tifatul Sembiring, Al Muzamil Yusuf dan Mardani Ali Sera.

BACA JUGA:

Jokowi Tetap di Atas Angin

Sedangkan, lawannya yakni, Jokowi lebih di atas angin karena banyaknya parpol yang mendukung atau mempercayainya. Citra politik Jokowi yang dinilai sangat akrab dengan rakyat dan lebih senang turun langsung ke lokasi, yang membuat figur Jokowi lebih terlihat merakyat dibandingkan dengan calon yang lain.

Tidak dipungkiri, masyarakat saat ini lebih senang jika pemimpinnya bisa turun langsung ke jalan dan melihat situasi sekitar secara langsung. Hal positif inilah yang bisa membuat Jokowi menjadi lawan yang berat untuk lawan-lawannya di pemilihan capres dan cawapres 2019.

Jika kita lihat progres yang dimiliki Jokowi saat ini, beberapa program telah diselesaikannya, muali dari sudut bidang ketahanan air dan pangan, hingga kini sudah terselesaikannya 7 bendungan yakni, Bendungan Jati Gede, Nitab, Nipah, Bajulmati, Rajui, Paya Seunara, dan Teritip.

Lalu, di bidang konektivitas telah rampung pembangunan 2.623 km jalan baru. Termasuk jalan Trans Papua, perbatasan Papua, Trans Kalimantan, perbatasan Kalimantan dan perbatasan NTT. Kemudian, dari sektor Jalan, Jokowi sudah menyelesaikan jalan tol mencapai 176 km tol baru. Dan diharapkan ada tambahan ruas jalan tol baru yang mempunyai panjang 392 km yang terdiri dari jalan tol trans Jawa dan trans Sumatera.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

 

Comments

comments

1 KOMENTAR

Comments are closed.