Ekspektasi Dari Rencana Perdamaian Amerika dan Korea Utara

0
328
korea utara
Perundingan antara Amerika Serikat dan Korea Utara (Ilustrasi: Nusantara News)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Ini juga akan menjadi pertama kalinya, seorang pemimpin Korea Utara menginjakkan kaki di Korea Selatan sejak gencatan senjata antara kedua negara pada tahun 1953.

Kabarnesia.com – Presiden AS Donald Trump telah mengonfirmasi bahwa Direktur CIA Mike Pompeo pergi ke Pyongyang untuk melakukan pertemuan rahasia dengan pemimpin diktator Korea Utara Kim Jong-un.

Donald Trump juga sempat berkicau lewat twitternya, “hubungan baik” dibentuk pada pertemuan minggu lalu. Donald Trump juga telah berjanji untuk bertemu dengan diktator Korea Utara, Kim Jong-un, “dalam beberapa minggu mendatang” tetapi memperingatkan bahwa dia siap untuk pergi jika pembicaraan tidak membuahkan hasil.

Berita tentang kunjungan pertama kali muncul pada hari Selasa (17/3). Pejabat AS mengatakan, tujuannya adalah untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara Trump dan Kim Jong-un. Misi mengirim utusan ke Korea Utara datang tak lama setelah Pompeo dinominasikan sebagai Sekretaris Negara Amerika Serikat.

Misi ini juga menandai pertemuan tingkat tertinggi antara kedua negara sejak tahun 2000, ketika Madeleine Albright bertemu Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un di Pyongyang. Dan pertama kalinya Kim Jong-un yang sebelumnya tertutup dan terahasiakan, akhirnya bertemu dengan pejabat dari barat.

Donald Trump menambahkan bahwa ia memberikan “restu” untuk pembicaraan antara Korea Selatan dan Utara untuk membahas perjanjian damai untuk mengakhiri Perang Dingin kedua Korea (1950-1953) secara formal.

Sementara, pertanyaan kunci antara pertemuan Trump dan Kim Jong-un adalah apakah pemimpin Korea Utara serius tentang pembongkaran program senjata nuklir dan misil reaksinya dan apa yang akan dia minta dari AS sebagai balasannya.

Trump juga mengatakan, AS berjuang dengan sangat tekun untuk memenangkan kebebasan bagi tiga orang Amerika yang ditahan di Korea Utara. Dia mengatakan dia percaya ada peluang bagus untuk melakukannya (perdamaian) dan bahwa ‘kami akan memiliki perbincangan’ yang baik dengan Korea Utara.

BACA JUGA:

Mike Pompoe yang diragukan

Perjalanan Direktur CIA, Mike Pompoe ke Korea Utara menjadikan administrasi pemerintah Trump dalam gejolak besar.

Donald Trump memecat Rex Tillerson sebagai sekretaris negara pada pertengahan Maret, tak lama setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden telah setuju untuk bertemu dengan Kim Jong-un dan mencalonkan Pompeo untuk menggantikannya sebagai diplomat top AS.

Pompeo akan membutuhkan persetujuan dari Senat AS sebelum dia mengambil peran, tetapi oposisi telah berkembang pada voting komite untuk mengkonfirmasi perannya dalam pemerintahan.

Pada hari Selasa (17/04), Senator Jeanne Shaheen, anggota Komite Hubungan Luar Negeri, mengatakan dia tidak bisa mendukung nominasi Pompeo.”Saya terus memiliki keprihatinan yang mendalam mengenai pernyataan dan pandangan kebijakan Pompeo sebelumnya, khususnya mengenai komunitas LGBTQ, Muslim Amerika dan hak-hak reproduksi perempuan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Diskusi dengan Korea Selatan

Korea Selatan juga telah mengisyaratkan bahwa mereka mungkin mengejar resolusi formal dari konflik yang berkepanjangan.

Kantor berita negara Selatan Yonhap melaporkan, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Kim Jong-un akan bertemu minggu depan. Kedua belah pihak telah sepakat untuk menyiarkan bagian dari pertemuan tersebut secara langsung.

Ini juga akan menjadi pertama kalinya, seorang pemimpin Korea Utara menginjakkan kaki di Korea Selatan sejak gencatan senjata antara kedua negara pada tahun 1953.

Pemimpin Korea Selatan telah lama menjadi pendukung perdamaian di semenanjung Korea dan secara luas dipandang sebagai pendorong utama pembicaraan diplomatik antara Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Internasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

Comments

comments