Mengenang Karir Arsene Wenger

0
309
arsene wenger
Mengenang Karir Arsene Wenger (Foto: ABC)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

“Anda tidak akan pernah sampai di sana karena yang saya rasakan di setiap pertandingan adalah seperti judi.”

Kabarnesia.com – Sudah 22 tahun, sejak kedatangan pertama, pria asal Perancis ini ke London Utara untuk menangani Arsenal. Datang dengan biaya kontrak 2 juta poundsterling per musim, ia banyak diremehkan banyak orang, karena datang dari liga yang saat itu tidak memiliki pamor. Arsene Wenger datang dari Nagoya Grampus, Jepang, untuk melatih tim papan atas Liga Inggris.

Namun, hal itu sudah dirasakan cukup bagi Arsene Wenger. Pihak Arsenal mengeluarkan pernyataan yang sangat mengejutkan, yakni Wenger akan menyudahi kiprahnya sebagai manajer Arsenal, Jumat (20/4). Ia akan resmi meninggalkan kursi kepelatihan Arsenal di akhir musim 2017/2018 ini.

Tim yang bermarkas di London Utara itu mempunyai banyak sekali pencapaian gemilang saat diasuh oleh Arsene Wenger, seperti trofi Liga Inggris yang mampu dibawa pulang Wenger pada musim 1997-1998, 2001-2002, dan 2003-2004.

Gelar Liga Inggris musim 2003-2004 sangatlah spesial, bagaimana tidak, Arsenal adalah tim satu-satunya yang mampu memenangkan Liga Inggris dengan tidak merasakan kekalahan sama sekali dalam semusim, dan Arsenal mendapat julukan the invincibles dengan meraup 26 kemenangan dan 12 kali hasil imbang dari 38 laga di Liga Inggris.

Kemudian, Wenger menjadi manajer tersukses dalam ajang pergelaran Piala FA, dengan meraih 7 gelar Piala FA di antaranya pada tahun 1997-1998, 2001-2002, 2002-2003, 2004-2005, 2012-2013, 2014-2015, dan 2016-2017. Gelar ketujuh Wenger dimenangkan di Stadion Wembley (27/5), saat Arsenal bertemu Chelsea. Selain Piala FA, manajer 68 tahun ini juga dapat merengkuh tujuh gelar Piala Community Shield dengan pencapaian pada musim 1998, 1999, 2002, 2004, 2014, 2015 dan 2017.

BACA JUGA:

Kontroversi Kedatangan Wenger

Arsene Wenger didatangkan kehadapan Arsenal pada 1 Oktober 1996 dari klub asal Jepang, Nagoya Grampus Eight. Berasal dari klub Asia, membuat kapasitas Wenger banyak dipertanyakan.

Bahkan, seperti pemain, suporter dan media di Inggris sangat dibingungkan dengan keputusan dari pihak Arsenal yang menunjuk Arsene Wenger menjadi pelatih tim utama. Musim pertama pria asal Perancis tersebut memang dinilai kurang, Arsenal hanya ada di posisi ketiga pada klasemen akhir Premier League. Dan terjungkal pada putaran keempat Piala FA, serta terhenti dalam putaran pertama piala UEFA musim 1996-1997.

Namun, perlahan Wenger membuktikan kapasitasnya menjadi seorang manajer handal yang harus diwaspadai oleh manajer-manajer lain. Di musim kedua, Wenger membawa dampak positif bagi Arsenal, yaitu dengan mendapatkan kuasa penuh dari manajemen klub soal sesi latihan, transfer, hingga kontrak para pemain.

Akhirnya ia berhasil mempersembahkan gelar pertama bagi Arsenal, yaitu gelar juara Premier League dan Piala FA. Kemudian, di musim 1998, The Gunners julukan bagi Arsenal, membawa pulang Piala Community Shield.

Arsene Wenger merupakan salah satu manajer hebat yang dipunyai Arsenal. Ia terbukti mampu menyamai rekor manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, yang mengoleksi 810 pertandigan Premier League. Dengan presentase kemenangan yang bisa dibilang lumayan.

Jika Sir Alex Ferguson mempunyai pencapaian persentase 65 persen kemenangan dalam 528 pertandigan di Premier League, berbeda dengan Arsene Wenger, yang hanya mempunyai persentase kemenangan sebesar 58 persen.

“Saya mengatakan hal ini membuat saya benar-benar terkejut, karena saya rasa mungkin rekor ini tidak akan terjadi kepada saya,” kata Wenger.

“Saya masih ingat ketika momen di mana umur saya masih menginjak 33, 34 tahun, dan saat ini saya sudah berusia lebih dari 60 tahun. 25 sampai 26 tahun saya selama ini adalah yang terbaik. Anda tidak akan pernah sampai di sana karena yang saya rasakan di setiap pertandingan adalah seperti judi,” tutur Wenger.

“Saya selalu merasakan hal yang sama di setiap pertandingan. Jadi anda mungkin berpikir, pada tahap tertentu ‘peluru’ dapat mengenai anda. Jadi itu benar benar hal yang luar biasa. Anda tidak dapat pernah memprediksikan itu,” ujarnya.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Olahraga atau informasi terkini lain Kabarnesia.

Comments

comments