Tingkat Kemajuan Bidang Pertanian: Dulu dan Sekarang

1
911
pertanian
Petani sedang meladang di sawahnya (Foto: National Geographic)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Terlebih lagi di Papua, sejarah baru juga telah tercipta, di mana Papua selama hampir 72 tahun, beras yang mereka pakai setiap harinya berasal dari luar Provinsi.

Kabarnesia.com – Sektor pertanian adalah sektor pokok di Indonesia, memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Beberapa hal penting yang mendasari pembangunan di bidang pertanian, potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, jumlah pajak yang cukup besar. Namun, saat ini program-program di bidang pertanian belum terarah.

Pembangunan di bidang pertanian pada masa lalu masih tergolong lemah dan sulit. Kejadian ini harusnya sudah diatasi oleh pemerintah, tetapi nyatanya tidak. Faktor-faktor yang membuat lemah di bidang pertanian adalah hanya terfokus terhadap petani, namun tidak diberikannya pupuk yang cukup, serta modal yang terbatas, kawasan pasarnya masih lokal dan terlebih lagi, banyak sawah yang diperjual-belikan secara paksa hanya untuk membangun gedung. Banyak masyarakat petani yang sangat dirugikan, dengan mahalnya harga jual beras, tidak adanya ganti rugi saat padi gagal panen karena cuaca buruk.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang tidak terkendali, meskipun sudah ada program keluarga berencana (KB) tetap saja pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia masih sangat tinggi. Dengan begitu kebutuhan pangan pokok yakni beras, semakin menipis dan hasil dari petani nasional pun tidak mencukupi.

Namun, pemerintah telah melakukan pengimporan beras, tetapi hal ini justru merugikan negara, bagaimana tidak, Indonesia bisa dibilang menjadi pemasok beras terbesar di Asia Tenggara, berbanding terbalik jika Indonesia masih saja melakukan impor beras dari negara negara Asia Tenggara lainnya.

BACA JUGA:

Pertanian Indonesia Kini

Namun, bidang pertanian saat ini mulai mendapatkan hasil peningkatan yang terbilang cukup signifikan. Pada 2017 di Merauke, bisa mengeskpor beras ke negara Papua Nugini sebesar 10 ton. Kemudian ekspor yang dilakukan para petani di Kabupaten Senggau, Kalimantan Barat. Beras mencapai 25 ton berhasil diberangkatkan ke negeri jiran Malaysia pada Oktober 2017.

Lalu keberhasilan para petani juga dirasakan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dengan beras organik sebanyak 771.981 ton dapat menyuplai berbagai banyak negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Belgia dan Jerman. Sedangkan Januari 2018 lalu, sebanyalk 11 ton mampu diekspor perdana beras merah hasil budidaya petani organik di Bali, dengan tujuan Amerika Serikat melalui Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Ada juga dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara juga tak mau ketinggalan. Daerah ini berhasil mengekspor beras organik dari Krayan yang bersertifikat dari Kemenkumham ke Malaysia 11.900 ton pertahunnya. Bidang pertanian Indonesia saat ini memang begitu beda dengan dahulu, karena adanya beberapa faktor yang mendukung, seperti lebih didukungnya masyarakat pertaninan oleh pemerintah, menggunkan alat modern saat membajak sawah, dan tidak menggunakan sapi atau kerbau lagi yang bisa dibilang cukup memakan waktu dalam pekerjaannya.

Indonesia sekarang sudah serius dalam hal ekspor beras ke berbagai negara. Hal itu sebagai bukti keseriusan Kementrian Pertanian untuk mencapai visi swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani terus didorong oleh pemerintah supaya bisa meminimalisir angka kemiskinan dan untuk mencapai hasil yang lebih maksimal bagi para petani di Indonesia.

Terlebih lagi di Papua, sejarah baru juga telah tercipta, di mana Papua selama hampir 72 tahun, beras yang mereka pakai setiap harinya berasal dari luar Provinsi, lantaran biaya beras yang mahal dan biaya angkutan yang ditanggung oleh masyarakat itu sendiri. Namun saat ini, justru Papua sudah bisa menghasilkan pasokan berlimpah hingga mampu mengekspor berasnya ke negara tetangga.

Hal itu membuat masyarakat Papua selama ini dilanda kemiskinan dan harga beras yang tidak masuk akal. Kesejahteraan petani di Indonesia saat ini sudah semakin terjamin dengan banyaknya ekspor ke luar negeri, dan membuat harum kembali nama Indonesia dari segi bidang pertanian.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

Comments

comments

1 KOMENTAR

Comments are closed.