
Dalam satu bulan ini, Lion Air tercatat mengalami insiden empat kali selama bulan April 2018.
Kabarnesia.com – Dalam sehari, Maskapai Penerbangan Lion Air mengalami insiden berturut-turut. Dua penerbangan Lion Air yang mengalami insiden dalam waktu sehari pada Minggu (29/4), adalah penerbangan bernomor JT 374 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK) menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH), dan penerbangan nomor JT 892 rute Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) menuju Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO).
Pada kedua penerbangan tersebut, Lion Air menampik isu miring mengenai ketidaklayakan pesawat yang diberangkatkan menuju dan ke bandara tujuannya masing-masing. Pada Minggu (29/4) pukul 06.10 WIB, penerbangan nomor JT 347 rute Cengkareng-Batam harus melakukan pendaratan darurat.
Hal itu disebabkan, pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LGZ mengalami gangguan teknis pada ketinggian 10.000 kaki atau 10 menit sebelum pendaratan, dikarenakan instrumen pesawat mengeluarkan indikator untuk menurunkan masker oksigen (oxygen mask) dari kompartemen kabin.
Melihat situasi tersebut, pilot atas nama Capt. Alexey Prokopenko menjalankan tindakan yang sesuai dengan prosedur standar operasional (standard operation procedure) awak kokpit. “Seluruh awak kabin dibawah pimpinan flight attendant (FA) Winda Ayu Lestari telah bekerja dan berkoordinasi dengan baik untuk menginstruksikan serta membantu kepada 178 penumpang dewasa, satu anak-anak dan satu bayi dalam menggunakan masker oksigen secara tepat,” ujar Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam sebuah pernyataan, Ahad (29/4).
Menampik isu terkait kelayakan pesawat yang mengudara, Danang menyatakan, kondisi pesawat layak terbang. “Kondisi pesawat sebelum mengudara dari Cengkareng dinyatakan laik terbang. Saat ini Lion Air bekerjasama dengan teknisi dan pihak terkait untuk melakukan pengecekan penyebab dari kejadian tersebut,” ujarnya.
Pesawat mendarat sempurna di Batam sesuai jadwal kedatangan pukul 07.55 WIB dan tidak dalam keadaan darurat (emergency). Proses penurunan penumpang, barang bawaan dan bagasi dari pesawat (disembark) berjalan normal.
BACA JUGA:
Lion Air Tergelincir di Gorontalo
Di hari yang sama, Lion Air penerbangan nomor JT 892, yang lepas landas pukul 17.29 WITA dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dan mendarat di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO) pada 18.35 WITA, menggunakan pesawat Boeing 737-800 registrasi PK-LOO mengalami insiden sesaat sebelum mendarat.
Penerbangan yang membawa 174 penumpang dan tujuh kru pesawat tersebut mengalami “veer off/runway excursion” sesaat setelah mendarat. Saat situasi ini terjadi, jarak pandang dilaporkan memenuhi persyaratan pendaratan dan kondisi hujan.
Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat. Sedangkan, dua penumpang yang sebelumnya mengalami shock, telah sadar dan dirujuk ke rumah sakit sakit Multazam, Gorontalo dan telah mendapatkan penanganan dari tim medis.
Saat ini Lion Air bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan proses evakuasi pesawat. Pihak Lion Air melalui Corporate Communication Strategic Lion Air, Danang Prihantoro menyampaikan pernyataan maaf atas ketidaknyamanan para penumpang.
Dalam satu bulan ini, Lion Air tercatat mengalami insiden empat kali selama bulan April 2018. Sebelumnya, pada 20 April lalu, sebuah kendaraan penarik dan pendorong pesawat udara (towing car/ push back car) yang mengalami gangguan dengan mengeluarkan percikan api.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic Lion Air. Ia menjelaskan, kejadian itu terjadi ketika melakukan towing Airbus A320 registrasi PK-LAL dari hangar menuju landas parkir (apron) dengan didampingi Aircraft Movement Control (AMC).
Sementara, pada 1 April lalu, pesawat Lion Air JT 0600 rute Jakarta-Jambi mendarat darurat sekitar pukul 07.00 WIB. Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, demi keselamatan dan keamanan penumpang, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan. Bahkan, beberapa penumpang meminta refund dan tidak ingin lagi melanjutkan penerbangan.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
[…] Insiden Lion Air: Sehari Dua Kali, Sebulan Empat Kali […]
[…] Insiden Lion Air: Sehari Dua Kali, Sebulan Empat Kali […]
[…] Insiden Lion Air: Sehari Dua Kali, Sebulan Empat Kali […]
[…] Insiden Lion Air: Sehari Dua Kali, Sebulan Empat Kali […]
Comments are closed.