
Para lulusan kampus-kampus penerbangan semakin tertinggal di belakang.
Kabarnesia.com – Sejumlah tantangan dihadapi oleh dunia penerbangan Indonesia salah satunya ialah kurang diserapnya sumber daya manusia di bidang penerbangan seperti sejumlah pilot dan teknisi penerbangan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ikatan Alumni Curug (IAC) menggelar industry gathering yang mengambil tema “Link & Match Alumni dengan Industri” yang berlokasi di Sekolah STPI Curug, Tangerang, Banten.
Ketua Ikatan Alumni Curug (IAC) Salahudin Rafi menerangkan, acara ini dihadirkan sebagai momentum bagi para insan penerbangan untuk mendapatkan gambaran dari para pelaku industri, guna mengetahui sumber daya apa yang diharapkan agar sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.
“Acara ini kami adakan untuk mendapatkan masukan dari sejumlah stakeholder dan pakar industri penerbangan berkompeten untuk meningkatkan SDM di industri kedirgantaraan nusantara yang lambat laun semakin berkembang,” terang Rafi, di STPI, Curug, Tangerang (04/05).
BACA JUGA:
- Insiden Lion Air: Sehari Dua Kali, Sebulan Empat Kali
- Sudah Efektifkah Sosialisasi Empat Pilar MPR RI?
Senada dengan Rafi, Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Novyanto Widadi mengatakan, selama ini sejumlah kampus penerbangan di Indonesia masih berorientasi pada sistem akademik yang konvensional. Hal ini tidak dibarengi dengan kebutuhan industri penerbangan yang sangat meningkat dan berkembang, membuat para lulusan kampus-kampus penerbangan semakin tertinggal di belakang.
Salah satu yang menjadi sorotan ialah belum adanya peningkatan materi penerbangan yang lebih dibutuhkan industri saat ini seperti ATPL, Multi engine dan Jet Simulator. Untuk itu, lanjut novyanto para lulusan STPI kedepannya akan di-upgrade kompetensinya dengan tiga item penunjang tersebut.
“Nah, kita melihat saat ini industri penerbangan membutuhkan 3 item tersebut, kedepannya kami mengupgradenya dengan memberikan materi kepada calon-calon pilot. Termasuk para alumni STPI akan kembali disekolahkan secara gratis agar dapat memahami tiga materi tersebut,” ungkap Novyanto.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengharapkan agar para calon-calon tenaga penerbangan Indonesia khusunya para pilot meningkatkan kompetensi di bidang profesinya. Hal itu dihimbau agar memiliki daya saing secara internasional apalagi Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan peningkatan jumlah penumpang yang signifikan di kawasan Asia Pasifik.
“Saya berharap kepada para calon pilot di sekolah-sekolah penerbangan untuk meningkatkan profesionalitasnya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan internasional salah satunya dengan penerapan Multi Pilot Engine Rating, tentunya mengikuti apa yang digariskan oleh regulator penerbangan,” tandasnya.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.