Ki Enthus yang Meninggalkan Wayangnya Ke Pangkuan Tuhan

0
352
Ki Enthus
Ki Enthus ketika sedang mendalang (Foto: NU Online)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Enthus sejak kecil, hidupnya tak pernah bisa dilepaskan dari wayang, karena ia tumbuh dan berkembang di keluarga seniman.

Kabarnesia.com – Kabar duka menyelimuti Kota Tegal, Jawa Tengah. Bupati Tegal non-aktif sekaligus seniman besar Indonesia, Enthus Susmono telah meninggal dunia pada hari Senin (14/5) di RSUD Soeselo, Slawi. Tim dokter memastikan penyebab Ki Enthus Susmono meninggal dunia karena riwayat penyakit yang dideritanya. Tutup usia di umur 52 tahun, membuat namanya akan dikenang sebagai dalang yang sangat inovatif dan nyentrik.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ki Enthus bersama rombongan berencana akan menghadiri acara kegiatan pengajian di Desa Argatawang, Kecamatan Jatinegara. Ia juga menyempatkan untuk bertemu dengan para tokoh masyarakat di Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong.

Sesaat di perjalanan, Ki Enthus merasakan dadanya nyeri disertai mual yang tidak berkesudahan, hingga tak sadarkan diri. Melihat kondisi seperti itu, ia segera dibawa ke Puskesmas Jatinegara dan tiba pada pukul 17.45 Wib. “Saat itu, Tim medis Puskesmas Jatinegara yang dipimpin oleh dokter Ulinuha, segera melakukan upaya pertolongan, mulai dari pemeriksaan denyut nadi, tekanan darah, gula darah, hingga pemasangan infus, tetap saja masih juga tidak sadarkan diri,” kata Sinoeng N Rachmadi di RSUD dr Soeselo Slawi.

Dengan pertimbangan yang sudah dibicarakan terlebih dahulu, akhirnya Enthus dirujuk ke RSUD dr Soeselo Slawi, menggunakan ambulan Puskesmas Jatinegara. “Sekitar pukul 18.20 Wib, Enthus yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri dan menggunakan pernapasan bantu oksigen, masuk di IGD dan diterima oleh dokter Arkhmad Rosidi selaku dokter jaga,” tambahnya.

Kemudian, upaya penanganan resusitasi jantung dan paru pun segera dilakukan, bersama tim medis selama kurang lebih 45 menit. Namun, hasilnya tetap saja nihil dan masih tetap tak sadarkan diri. Enthus pun dinyatakan telah meninggal dunia akibat serangan jantung. “Bapak Enthus, kemudian dinyatakan oleh pihak rumah sakit telah meninggal dunia pada pukul 19.15 WIB, dengan penyebab kematian serangan jantung,” tutupnya.

BACA JUGA:

Enthus dan Wayang

Sebelum menjabat sebagai Bupati Tegal, Ki Enthus merupakan dalang terkenal di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Dia juga telah menerima gelar sebagai Doktor Honoris Causa di bidang seni budaya dari International Universitas Missouri, U.S.A dan Laguna College Of Bussines and Arts, Calamba, Philippines pada tahun 2005.

Ia juga dikenal sebagai pencipta desain wayang baru atau kontemporer. Desain wayangnya ini merupakan hasil dari tokoh-tokoh ternama, hingga karakter fiksi pun ia buat. Ki Enthus Susmono juga dikenal sebagai dalang yang ikut berperan mengangkat tema program pemerintah, seperti mengangkat isu HAM dan anti narkoba.

Dan setelah menjabat sebagai di periode pertamanya sebagai Bupati Kota Tegal pada 2014-2018, Saat ini Ki Enthus juga mencalonkan dirinya kembali dengan wakilnya, Umi Azizah, pada Pilkada Kabupaten Tegal. Pasangan calon ini, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dengan didukung empat partai lain, yakni partai Gerindra, PKS, PAN, dan Hanura. Total dari lima gabungan partai tersebut, artinya Enthus dan Umi Azizah akan membawa gerbong partai yang memiliki jumlah 25 kursi di DPRD Kabupaten Tegal.

Enthus Susmono dilahirkan di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal pada 21 Juni 1966. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Soemarjadihardja dan Tarminah. Enthus sejak kecil, hidupnya tak pernah bisa dilepaskan dari wayang, karena ia tumbuh dan berkembang di keluarga seniman.

Ayahnya yang dikenal sebagai dalang Wayang Golek dan sementara kakek buyutnya, R.M Singadimedja, adalah dalang ternama di era kekuasaan Amangkurat Mataram. Tetapi, Enthus yang tidak diperbolehkan menjadi dalang oleh ayahnya, karena pekerjaan seorang dalang itu berat dan tidak membuat ekonomi keluarganya membaik.

Kendati demikian, Enthus tetap dalam pendiriannya. Berlatih secara otodidak dan mengikuti teknik ayahnya saat pentas, kemudian mengamati setiap lakon yang dibawakan ayahnya. Itu semua demi mewujudkan mimpi besarnya menjadi dalang terkenal seperti sekarang ini.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Daerah atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

 

 

Comments

comments