Kala Pemindahan Kedubes AS Hasilkan Korban Jiwa

1
392
kedubes amerika
Pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem timbulkan korban jiwa (Foto: Detik)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang menyebut peristiwa ini sebagai provokatif dan Menteri Luar Negeri Iran menyebut sebagai hari yang sangat memalukan.

Kabarnesia.com – Amerika Serikat telah resmi memindahkan kedubesnya dari Kota Tel Aviv ke Yerusalem, pada hari Senin (14/5). Akan tetapi, dengan dipindahnya kedubes AS tersebut, telah menimbulkan dampak yang sangat besar. Puluhan warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan militer Israel di perbatasan Gaza.

Otoritas Palestina mengecam aksi pemindahan Kedutaan Besar AS itu karena jatuhnya banyak korban jiwa sebagai ‘pembantaian’ oleh pihak Israel. Korban tewas dalam bentrokan telah bertambah menjadi 37 orang, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (18/5).

Kementrian Kesehatan Gaza menyebut ada sebanyak 37 warga Palestina yang gugur dalam bentrokan yang terjadi di perbatasan Gaza. Terdapat seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun, seorang petugas medis dan seorang pria paruh baya yang menggunakan kursi roda di antara korban tewas.

Bentrokan kali ini pecah, sesaat hari pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Yerusalem yang digelar pada 14 Mei lalu dan bertepatan dengan 70 tahun berdirinya Israel. Puluhan ribu demonstran dilaporkan telah membanjiri lima titik di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel.

Unjuk rasa ini digelar menjelang peringatan ‘Nakba’ atau malapetaka yang jatuh pada tanggal 15 Mei 1948, saat ratusan warga Palestina diusir paksa dari rumah-rumah mereka. Reuters juga menyebutkan, bahwa jumlah 37 korban tewas ini merupakan kalangan demonstran Palestina dengan jumlah tertinggi dalam satu hari. Sementara itu, Otoritas Kesehatan Gaza menyebut, sekitar 900 demonstran lainnya mengalami luka-luka, dengan 450 orang diantaranya dilaporkan terkena peluru sungguhan dari pihak Israel.

Kemudian, pernyataan dari pihak Israel pun muncul, yang menyebut ada tiga orang demonstran yang tewas, sebagai militan bersenjata dan berusaha memasang alat peledak di dekat pagar perbatasan di Gaza bagian selatan. Militer Israel juga menegaskan, bahwa personelnya akan mempertahankan perbatasan dan akan melepas tembakan untuk menghentikan serangan, jika ada perusakan pagar perbatasan dan upaya penyusupan.

“IDF (Angkatan Pertahanan Israel) akan bertindak tegas, terhadap setiap aktivitas teroris dan akan bertindak untuk mencegah terjadinya serangan terhadap Israel,” ucap Militer Israel seperti dilansir Reuters.

Israel juga mengerahkan pasukan keamanan dua kali lipat di sepanjang perbatasan, guna mengantisipasi pecahnya kerusuhan berdarah dengan para demonstran Palestina. Militer Israel telah menyatakan keprihatinannya terhadap demonstran Palestina yang akan berusaha untuk memimpin penyerbuan ke pagar perbatasan, pada hari Senin (14/5).

BACA JUGA:

Donald Trump Mengabaikan Saran Negara Lain

Laporan juga didapat dari jalur Gaza, bahwa mesjid-mesjid di Palestina telah menggunakan pengeras suara untuk menyerukan warga Palestina agar turut bergabung dengan gerakan ‘Great March Of Return’. Sejak rangkaian demosntran yang dimulai pada 30 Maret lalu, telah dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Palestina, bahwa pasukan militer Israel telah menewaskan kurang lebihnya 46 warga Palestina dan melukai hampir sebanyak 1.800 orang.

Selain itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengabaikan tanggapan banyak negara pada bulan Desember lalu, yang ditengarai disebabkan oleh kebijakan Amerika Serikat yang sudah lama ingin memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Menantu Donald Trump, Jared Kushner, seorang penasihat Gedung Putih dan turut dalam delegasi Amerika di upacara itu, mengatakan, “Sekalipun presiden-presiden Amerika Serikat sebelum Donald Trump tidak memenuhi hampir semua janji mereka untuk memindahkan kedutaan besar Amerika setelah memegang jabatan, presiden kali ini menepati janjinya. Karena kalau Presiden Trump memberi janji, pasti ia tepati,” kata Jared Kushner.

Dalam pidato Donald Trump yang melalui video jarak jauh, ia menyebut “Pemindahan kedubes Amerika ke Yerusalem sudah lama diusahakan, Yerusalem adalah ibu kota Israel,” tutupnya.

Tetapi tanggapan berbeda datang dari negara-negara lain, seperti para pemimpin Arab yang mengutuk tindakan tersebut. Lalu, Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang menyebut peristiwa ini sebagai provokatif dan Menteri Luar Negeri Iran menyebut sebagai hari yang sangat memalukan.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Internasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

 

Comments

comments

1 KOMENTAR

Comments are closed.