Pengibaran bendera Israel itu sangatlah bertentangan dengan semangat konstitusi dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya secara tegas menolak setiap bentuk penjajahan dimuka bumi ini.
Kabarnesia.com – Viralnya video singkat aksi konvoi kendaraan dilakukan oleh sejumlah masyarakat Papua dan disertai dengan pengibaran bendera Israel. Polisi menyebut hal ini hanyalah sekedar acara tradisi dan tidak ada kaitannya dengan politik maupun insiden yang tengah terjadi di Yerusalem.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, bahwa konvoi yang berlangsung dilakukan oleh komunitas Sion Kids. Menurutnya, mereka menggelar acara peringatan budaya yang sudah menjadi tradisi di Bumi Cendrawasih. “Pengibaran bendera Israel di Jayapura peringatan dari komunitas Sion Kids, ini komunitas masyarakat. Itu sudah seperti tradisi turun menurun dan merupakan budaya,” ucap Boy, Kamis (17/5).
Boy mengatakan acara peringatan ini tidak memiliki kepentingan politik apapun. Dan Boy juga menambahkan, jika komunitas ini mengagungkan budaya Israel yang berasal dari keturunan Adam. Boy menjelaskan, kegiatan mereka tidak mencerminkan dukungan terhadap Israel.
“Mereka dahulu mempunyai sejarah dengan pendeta Israel yang pada zaman dulu pernah datang dan berdakwah di Indonesia. Hal seperti itu sudah menjadi tradisi dan budaya. Itu saja tidak ada kepentingan lain,” ujar Boy.
Kapolda Papua sangat berharap kepada masyarakat luas, untuk tidak berpersepsi bahwa acara budaya ini sebagai bentuk dukungan terhadap negara Israel. “Jauh sekali dengan bentuk dukungan terhadap negara Israel. Tidak ada maksud dukungan untuk Israel. Intinya ini hanyalah acara peringatan,” kata Boy.
Boy Rafli Amar juga menambahkan, tidak ada konflik yang terjadi di Papua karena acara peringatan ini sudah dianggap sebagai budaya oleh masyartakat sekitar. Peristiwa ini sudah menjadi tradisi, tidak perlu dipermasalahkan, apalagi dikaitkan dengan aspek politik. “Damai-damai saja. Jangan disamakan dengan Ibu Kota. Kita (Papua) baik baik semua, toleransi bagus. Jadi saya tekankan apa yang terjadi itu adalah sebuah aspek budaya. Tidak ada aspek politis, bukan juga dukungan terhadap Israel,” ujar Mantan Kepala Divisi Humas Polri.
BACA JUGA:
- Palestina, Israel, dan Gerakan Zionis yang Dibenci Yahudi
- Papua, Terpencil, dan Campak yang Sebabkan Puluhan Orang Meninggal Dunia
Asal Usul Pengibaran Bendera Israel
Kegiatan budaya ini untuk memperingati satu dasawarsa Sion Kids Centre, dalam visi misinya bagi Israel. Sion Kids Centre merupakan gerakan untuk mengembalikan kembali Alkitab ke akar-akar Yahudi.
Menurut keyakinan para penduduk setempat, seperti yang tertera di laman Sions Kids Centre Of Papua, Alkitab hanya membedakan dua golongan, yaitu golongan Yahudi dan non-Yahudi. Dengan bangsa Yahudi, Tuhan mengikat perjanjian dan kebenaran itu hanya bisa dipertemukan melalui peristiwa penyaliban Yesus.
Kembali ke akar akar Yahudi, lanjut dari penjelasan laman Sions Kids Centre, berarti iman terhadap kristus tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian yang sudah diikat oleh Tuhan kepada bangsa Israel. Dimulai melalui ikatan perjanjian dengan Abraham, sumpah perjanjian dengan Ishak serta perjanjin dengan Yakub sebagai perjanjian kekal bagi kaum Israel.
Meski hanya sebuah tradisi turun temurun, Tetap saja hal ini menimbulkan kontroversi di Tanah Air. Dengan sangat jelas Indonesia sangat menentang dengan tindakan mendukung Israel dan telah menentukan sikap dan semangat untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan meminta sejumlah pihak untuk mengusut tuntas terhadap pengibaran bendera Israel yang dilakukan oleh warga setempat. Menurutnya, pengibaran bendera Israel itu sangatlah bertentangan dengan semangat konstitusi dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya secara tegas menolak setiap bentuk penjajahan dimuka bumi ini.
“Israel dengan nyata dan jelas telah melakukan penjajahan di Palestina. Dan semangat Indonesia dengan sangat tegas menolak penjajahan dan mendorong terciptanya kemerdekaan di tanah Palestina. Semangat itu tidak boleh tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Para aparat penegak hukum harus mengusut tuntas perihal kejadian yang tak semestinya dilakukan pada aksi itu,” kata Taufik, Jumat (19/5).
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Daerah atau informasi terkini lain di Kabarnesia.
