
Aku Percaya Padamu, Apakah Kamu Percaya Padaku? Maka Peluklah Saya’
Kabarnesia.com – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) telah menggelar aksi saat Car Free Day di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pukul 07.00 WIB, Minggu (25/5). Mereka menggelar aksi simpatik untuk mendukung pihak kepolisian memberantas para terorisme di Indonesia serta menghilangkan rasa fobia terhadap muslimah yang berhijab dan bercadar. Karena pada beberapa waktu lalu, telah terjadi aksi serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh Puji, ia adalah seorang wanita pemakai hijab yang sudah melakukan bom bunuh diri di gereja di Surabaya.
Oleh sebab itu, aksi mereka lakukan untuk menghilangkan rasa fobia yang tengah melanda masyarakat luas. Mereka membawa kertas bertuliskan ‘Peluk Saya Jika Kehadiran Saya Membuat Anda Nyaman’, ‘Aku Percaya Padamu, Apakah Kamu Percaya Padaku? Maka Peluklah Saya’.
Para peserta aksi adalah perempuan memakai burka dan dibantu dengan sejumlah laki-laki. Menariknya dalam aksi ini, selain membawa kertas, mereka juga membawa spanduk kosong untuk diisi tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan atas gerakan tersebut dan juga untuk membela kaum perempuan bercadar yang sering kerap dikaitkan dengan teroris. Untuk itu mereka membawa tiga perempuan berhijab dan bercadar yang membagikan bunga kertas kepada setiap pengunjung yang ikut berpatisipasi dalam mengisi tanda tangannya.
“Aksi terorisme ini secara simbolis memang terkesan kepada teman teman yang bercadar. Kami ingin bilang bahwasannya siapapun rakyatnya, siapa orangnya semua mengecam dari kelompok mana pun kita mengecam aksi terorisme.” ucap Wasekjen PB PMII Faikar di lokasi.
BACA JUGA:
Aksi ‘Peluk Saya’ Untuk Islamofobia
Para perempuan bercadar tersebut telah membawa kertas bertuliskan ‘Peluk Saya Jika Kamu Merasa Nyaman’ dan telah menyediakan spanduk kosong untuk kemudian diisi oleh para pengunjung dengan tanda tangan mereka lalu para pengunjung akan diberikan bunga kertas dari tiga perempuan bercadar dan langsung memeluk mereka secara bergantian.
Setelah aksi ini, mereka juga akan menggelar aksi lanjutan berupa penyerahan surat dukungan PB PMII kepada Polri supaya lebih spesifik membongkar akar-akar terorisme di Indonesia. “Hari Selasa kita ke Mabes Polri, kita juga akan membagi bagikan takjil di sekitaran Patung Kuda. Kami ingin bilang saja ke Polri serta negara dalam membongkar terorisme tidak sendiri masyarakat mendukung,” lanjutnya.
Selain itu, Ahmad Zaki sebagai koordinator aksi yang bertemakan ‘Ada Apa Dengan Cadar’ mengatakan aksi ini dilakukan untuk menghilangkan Islamofobia. Masyarakat diajak untuk tidak takut terhadap perempuan berhijab syar’i bahkan yang mengenakan cadar, serta pria yang memakai celana mengatung.
“Social Experiment ini salah satunya bertujuan untuk menyatakan dan memberikan rasa aman, bahwa teman-teman yang bercadar maupun yang memakai celana mengatung, mereka tidak bisa dikaitkan dengan apa yang sudah terjadi, tidak bisa kita generalisasi bahwa orang yang bercadar adalah orang yang ‘bermasalah’,” ujar Zaki.
Aksi ini juga dilakukan untuk menghilangkan stigma negatif terhadap perempuan bercadar, misalnya dikaitkan dengan kelompok radikal. Masyarkat diminta menghormati para perempuan yang bercadar karena keputusannya menjalankan salah satu syariat islam. “Kita nggak bisa generalisir kalau orang perempuang pakai cadar itu negatif, nggak. Karena hal ini yang mereka bisa yakini, ini bagian dari syariat,” kata Zaki.
Stigma negatif terhadap para perempuan bercadar tidak hanya muncul di Surabaya saja, melainkan diseluruh daerah di Indonesia. Oleh karena itu, aksi ini dilakukan untuk mengedukasi kepada masyarakat supaya mereka bisa bersikap bijak untuk melihat setiap permasalahan yang ada. Komunitas ini mengutuk atas terjadinya kasus terorisme yang melanda Indonesia dan menegaskan bahwa islam itu tidak pernah membenarkan atas aksi teror bom yang terjadi.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.