MUI : Tarawih Itu Baiknya di Masjid Bukan di Monas

0
117
tarawih akbar
Sholat tarawih berjamaah di masjid (Foto: Solopos)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Sandiaga Uno mengatakan bahwa alasannya memilih Monas untuk menggelar Tarawih Akbar karena Monas merupakan ikon Jakarta.

Kabarnesia.com – Pemprov DKI Jakarta tengah berencana menggelar Tarawih Akbar yang akan dilaksanakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 26 Mei 2018. Lokasi ini dipilih karena merupakan simbol Jakarta dan menjadi tempat pemersatu umat. Tetapi tanggapan soal rencana tersebut muncul dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis mengaku heran dengan ide gagasan serta mempertanyakan alasan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Sebab, kawasan Monas memang tak jauh dari lokasi Masjid Istiqlal yang bisa menampung puluhan ribu jamaah.

“Saya kok ragu ya kalau alasannya tarawih di Monas untuk persatuan, logikanya apa ya? Bukankah Masjid Istiqlal yang megah itu kemerdekaan, kesatuan dan ketakwaan? Sebab, sebaik-baiknya shalat itu dilakukan di Masjid, karena memang tempat sujud. Bahkan Nabi Muhammad SAW selama bulan Ramadhan itu iktikaf di masjid bukan di lapangan,” ucap Choilil saat dikonfirmasi, Sabtu (19/5).

Ia juga mengatakan bahwa ibadah shalat itu baiknya dilaksanakan di Masjid ketimbang di lapangan. “Marilah yang sehat menggunakan logika kebangsaan dan keagamaan. Jangan menggunakan ibadah sebagai alat komunikasi yang pamer. Shalat Ied aja yang untuk syiar masih lebih baik di masjid kalau bisa menampungnya, meskipun ulama ada yang menganjurkan di lapangan. Karena syiar, tapi masjid masih lebih utama,” tambahnya.

BACA JUGA:

Tarawih Akbar Dinilai Politis

Sebelumnya, diberitakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menggelar acara tersebut pada 26 Mei 2018. Sandiaga Uno mengatakan bahwa acara tersebut sudah mencapai tahap final dan akan siap digelar pada pekan ini. Kemudian yang akan menjadi koordinator acara tersebut adalah Kepala Biro Dikmental.

“Alhamdullilah ini terus difinalisasi, tanggal 26 pengamanannya, insya Allah kami akan siap. Jadi pak Hendra Hidayat selaku Kepala Biro Dikmental yang akan mengkoordinir ini semua. Minggu depan rancanya akan difinalisasi,” ujar Sandiaga Uno di Balaikota, Sabtu (18/5).

Pemprov DKI Jakarta sendiri tidak mempunyai target khusus yang akan menghadiri Shalat bersama tersebut, namun pihak Pemprov telah siap memberikan tempat. Sandiaga Uno mengatakan bahwa alasannya memilih Monas untuk menggelar Tarawih Akbar karena Monas merupakan ikon Jakarta.

Tetapi terkait hal tersebut, telah menimbulkan berbagai polemik. Seperti pendapat yang diutarakan oleh Gembong Warsono, Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta menilai rencana menggelar tarawih akbar di Monas bernuansa politis. Anies dan Sandi menurut Gembong Warsono hendak mengikuti jejak keberhasilan Aksi Bela Islam 411 dan aksi 212. “Iya betul politisi. Sudah banyak bukti buktinya,” ujar Gembong, Senin (21/5).

Gembong juga mengatakan, kegiatan keagamaan sebaiknya tidak digelar di kawasan Monas. Apalagi jika kegiatan tersebut dikepalai oleh Pemprov. Gembong meminta Anies dan Sandiga Uno fokus mengurus persoalan-persoalan riil di ibukota seperti menyejahterakan rakyat Jakarta.

“Bukannya tak boleh, tapi apakah perlu Gubernur melakukan hal seperti itu. Makanya saya sampaikan, yang harus dikerjakan paling utama adalah tugas pokok Gubernur. Segera menuntaskan kesejahteraan rakyat, memastikan raya nyaman tinggal di Jakarta,” kata Gembong Warsono.

Pendapat lain juga disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga yang mengatakan tudingan politisi terkait rencana Pemprov DKI menggelar Tarawih akbar di Monas tak terelakan. Sebab, tahun ini ada penyelenggaraan pilkada serentak yang dilanjutkan dengan pemilu serentak tahun depan.

“Untuk kegiatan keagamaan lebih baik dilakukan ditempat ibadah yang sudah sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Hindari, bahkan kalau bisa larang semua kegiatan politik yang berada pada kawasan Monas,” tutupnya.

Meski begitu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah memastikan pembatalan terkait Sholat Tarawih Akbar yang akan dilaksanakan di Monas pada tanggal 26 Mei mendatang.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

 

Comments

comments