
Palestina saat ini sudah hampir selesai meyiapkan semua laporannya dan akan menuju ke Mahkamah Pidana Internasional.
Kabarnesia.com – Ratusan warga Amerika Serikat (AS) berkumpul di New York Times Square untuk melakukan serangkaian demonstrasi yang didasari dengan aksi solidaritas terhadap Palestina Jumat (18/5). Aksi yang telah digagas oleh koalisi NY4Palestina ini diadakan beberapa hari setelah terjadinya pertumpahan darah di Gaza.
Noura Farouq, juru bicara koalisi NY4Palestine, mengatakan kepada Aljazirah bahwa mereka telah mengatur acara aksi bela Palestina untuk memperingati 70 tahun hari ‘Nakba’. Hari Nakba adalah hari didirikannya Israel dan terjadinya pengusiran warga Palestina dari tempat tinggal mereka.
“Acara ini juga diorganisir sebagai tanggapan terhadap pembukaan kedutaan besar (Kedubes) Amerika Serikat di Yerusalem oleh Presiden Donald Trump,” ucap Farouq.
Dilengkapi dengan bendera besar Palestina, Poster dan selembaran, kerumunan massa yang sudah berkumpul di bawah lampu-lampu Times Square telah menyorakan nyanyian untuk mendukung Palestina. Puluhan pembicara juga hadir dalam aksi ini, pembicara yang terdiri dari para pimpinan masyarakat, aktivis, dan akademisi, saling menyuarakan perjuangan Palestina dengan perjuangan global melawan kapitalisme, rasisme, ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
“Sangat keterlaluan kolonialisme masih saja ada di tahun 2018 ini. Sudah sangat terlambat untuk mengakui Palestina dan serta mengakui perjuangan mereka melawan apartheid,” kata Shellyne Rodriguez (40), salah seorang guru dan seniman dari Kota Bronx, dkutip Aljazirah.
Sementara pendapat lain juga ditegaskan oleh Marshall Douglas (67), ia mengatakan Israel harus diakui sebagai negara yang sadis. “Apa yang terjadi pada awal pekan ini, menunjukkan Israel ingin menutup segala bentuk aksi dari warga demonstrasi Palestina. Ini sangat tidak adil dan harus segera diperbaiki,” ucap Marshall.
Aksi solidaritas yang diselenggarakan, bersamaan dengan serangkaian kegiatan dan acara lain yang diadakan juga di New York dan tempat lain. Aksi tersebut adalah sebagai sebuah tanggapan atas peristiwa yang mencekam baru baru ini di Gaza.
Selain itu, demonstran massal yang meletus di kota New York, dimana komunitas Palestina dan Yahudi Ortodoks menjadi anggota dari aksi tersebut dan mengutuk tindak kekerasan yang sering dilakukan oleh pihak pasukan Israel terhadap sebagian besar para penduduk Palestina, seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency.
BACA JUGA:
Peristiwa Berdarah di Gaza
Sudah lebih dari 60 warga di perbatasan Gaza yang dilaporkan gugur dan 7 diantaranya merupakan anak-anak dan remaja. Lalu lebih dari 3.000 lainnya menderita luka tembak dan telah terkena gas air mata dalam demostrasi masal di perbatasan Gaza. Pada hari itu adalah hari memperingati Great March Of Return serta menentang relokasi kedubes Amerika Serikat secara tugas.
Penasihat Presiden Palestina untuk urusan Luar Negeri, Nabil Shaath, Senin (21/5) mengatakan bahwa pemerintah Palestina akan membawa pejabat yang bertugas mengontrol penjara Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. Nabil Shaath juga menambahkan, “Kami telah memiliki data-data para pejabat Israel itu. Apa yang terjadi terhadap para tahanan Palestina di penjara Israel merupakan tindakan memalukan, tidak hanya bagi Israel saja melainkan bagi Amerika Serikat dan mereka semua yang diam terhadap praktik Israel.” ujar Nabil.
Ia juga menekankan, bahwa pemerintah Palestina saat ini sudah hampir selesai meyiapkan semua laporannya dan akan menuju ke Mahkamah Pidana Internasional. “Kami akan bergabung dengan seluruh organisasi Internasional, setelah Amerika Serikat melanggar janji yang mereka buat di masa pemerintahan Presiden Barrack Obama, bahwa mereka tidak akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel serta tidak akan memindahkan kedubesnya,” tambah Nabil.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah menetapkan resolusi yang disetujui oleh 29 anggota untuk membentuk Lembaga Pencarian Fakta yang bersifat independen untuk meneliti peristiwa berdarah di Gaza serta menyelidiki pelanggaran yang dilakukan pihak Israel terhadap para demonstran Palestina.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Internasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.