E-KTP Berserakan, Ternyata Bekas di Zaman SBY

1
4501
e-ktp tercecer
e-KTP tercecer di Bogor, Jawa Barat (Foto: Kompas)
obat kuat,libion,libiceng,phuceng,madu stamina,madu phuceng,sehatshop,stamina pria,madu,jahe merah,purwoceng

Terdapat sejumlah keanehan dalam kejadian tersebut, tidak seharusnya e-KTP warga Sumatera Selatan berada di Jawa Barat.

Kabarnesia.com – Telah terjadi insiden tercecernya e-KTP di Jalan Raya Salabenda, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada Sabtu (26/5). Pihak kepolisian setempat langsung mengamankan Kartu Tanda Penduduk tersebut. Dengan adanya ratusan e-KTP yang berserakan di jalan itu, telah menimbulkan berbagai macam spekulasi. Kementerian Dalam Negeri bahkan menduga, pertistiwa itu sarat dengan dugaan sabotase.

Berdasarkan hasil dari penyelidikan, pihak kepolisian dapat menyimpulkan ratusan e-KTP yang berserakan dari dalam kardus itu terjatuh dari truk yang mengangkutnya. Sedangkan, e-KTP yang dibawa merupakan e-KTP yang statusnya mati dan sedang menuju ke tempat pemusnahan.

“Rencananya itu, akan dimusnahkan oleh Dirjen Kependudukan, namun saat perjalanan truk bermuatan telah menjatuhkan satu kardus berisi e-KTP,” kata Kepala Polres Bogor AKBP Andi M Dicky di Cibinong, Senin (28/5).

Menurutnya, ribuan e-KTP tersebut akan dimusnahkan di gudang milik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di wilayah Kemang, Kabupaten Bogor. Kartu e-KTP tersebut telah dinyatakan rusak atau tidak dapat digunakan kembali (reject).

Pihak Kemendagri pun akhirnya angkat bicara terkait perstiwa tersebut. Menurut Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakhrullah, Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) yang tercecer di wilayah Bogor, telah terverifikasi sebagai e-KTP rusak yang jumlahnya mancapai satu kardus dan seperempat karung.

Dirinya juga menegaskan, bahwa e-KTP sudah diamankan ke dalam gedung penyimpanan milik Kemendagri di Semplak, Kabupaten Bogor. Pengamanan barang tersebut dilakukan oleh petugas Kemendagri dan dibantu dengan aparat Kepolisian Resor Kabupaten Bogor.

“Semua e-KTP yang jatuh dari truk pengangkut sudah diamankan bersama masyarakat sekitar, dan dikembalikan ke truk pengangkut untuk dilanjutkan ke gudang penyimpanan di Semplak, dan disaksikan oleh petugas Kemendagri yang ditugaskan,” kata Zudan.

BACA JUGA:

Banyaknya Keganjilan Terkait e-KTP yang Tercecer

Terkait kasus tercecernya e-KTP tersebut, telah menimbulkan berbagai asumsi di kalangan publik. Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera yang meminta pemerintah harus segera menjalankan proses audit Standar Oprasi Prosedur (SOP) terkait pengiriman e-KTP.

“Kemendagri harus segera melakukan audit SOP pengiriman e-KTP dan diungkap ke publik hasilnya. Bila menganggap hal ini sepele, masyarakat bisa mencurigai ada motif apa jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 nanti,” ucap Mardani Ali Sera, Selasa (29/5).

Terdapat sejumlah keanehan dalam kejadian tersebut, tidak seharusnya e-KTP warga Sumatera Selatan berada di Jawa Barat. “Pertama, pihak pemerintah harus mengakui ini bentuk keteledoran, di saat masyarakat banyak kesulitan mendapatkan e-KTP, kenapa malah tiba-tiba ada banyak e-KTP yang berserakan di jalan raya Bogor,” ucapnya.

“Yang kedua, pemerintah harus menjelaskan mengenai pernyataan bahwa e-KTP yang tercecer tersebut merupakan barang rusak,” katanya.

“Dan yang ketiga, menurut saya kasus ini harus diaudit secara koprehensif. Karena kasus ini telah menimbulkan prasangka di kalangan masyarakat luas,” tambahnya.

Saat ini Kemendagri tengah menjadi sasaran kritik. Karena proses pengawasan dalam distribusi dianggap menjadi hal yang sepele. Seperti yang diketahui, fungsi e-KTP saat ini sangatlah vital, apalagi menjelang pilkada dan pemilu serentak. Meskipun e-KTP banyak yang dalam kondisi rusak atau salah dalam penempatan hari, tangggal dan tahun tetap saja rentan disalahgunakan.

Proses pembuatan e-KTP sendiri, sudah terjadi hampir 5 tahun lamanya. Presiden keenam Republik Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono dinilai sebagai dalang atas kelanjutan proyek e-KTP yang masih terjadi hingga sekarang ini. Karena beberapa e-KTP dan KTP yang ditemukan saat terjatuh dari truk, ada yang masa berlakunya seumur hidup dan ada yang tidak. Insiden ini tentu akan menimbulkan polemik baru di masyarakat.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Nasional atau informasi terkini lain di Kabarnesia.

 

Comments

comments

1 KOMENTAR

Comments are closed.