
Kabarnesia.com – Generasi milenial dikenal memiliki gaya hidup yang lebih mahal dibanding generasi sebelumnya. Hampir setiap kaum milenial tak acuh dengan perencanaan keuangan di masa depan yang baik, dan terkesan cenderung menghamburkan uang dalam waktu yang singkat.
Gaya hidup generasi milenial memang sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Mereka dinilai memiliki kecenderungan konsumtif karena hidup pada era yang seringkali mengalami perubahan secara cepat. Mereka seringkali menilai, pekerjaan dan kesenangan bisa dijalankan secara bersamaan. Sehingga, mereka kerap kali kesulitan mengelola keuangan dengan baik.
Seringkali, gaya hidup kaum milenial yang tinggi tidak sebanding dengan pemasukannya. Untuk itu, para kaum milenial mesti cerdik dalam merencanakan dan mengatur keuangannya di era modern saat ini.
Sebenarnya, prinsip mengelola keuangan hanya satu. Menurut Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, dalam mengelola keuangan, kita harus bisa memprioritaskan hal-hal yang penting untuk dipenuhi terlebih dahulu. Jika sudah bisa membedakan, maka kita akan bisa menyeimbangkan keuangan, antara pemasukan dan pengeluaran.
Kita semua tahu, secara prinsip, kebutuhan anak muda zaman sekarang dan dulu sama saja. Yang membedakan adalah godaan zaman sekarang yang semakin banyak mendorong kaum milenial untuk menghamburkan uang, di antaranya nonton bioskop, bertemu artis idola, membeli kuota internet, nongkrong dengan teman, dan jajanan yang semakin beraneka ragam.
Nah, buat kamu, para kaum milenial, yang masih kesulitan dalam merencanakan dan mengatur keuangan untuk masa depan, mari simak beberapa tips berikut ini!
- Membuat prioritas
Dalam hidup, semua hal harus dibuatkan skala prioritasnya. Sebab, kaum milenial cenderung memiliki banyak keinginan dan kebutuhan, namun dengan dana yang terbatas.
Oleh sebab itu, kita harus bisa membuat prioritas dalam hidup. Jika Anda masih lajang, hal yang paling penting Anda jadikan prioritas adalah berinvestasi di masa depan. Anda harus bisa mengumpulkan banyak uang untuk disimpan atau diinvestasikan untuk hal-hal yang akan Anda beli di masa depan, misalnya rumah.
Sedangkan, bagi para kaum milenial yang sudah berkeluarga, tentu harus memiliki skala prioritas yang berbeda. Mereka harus bisa mengumpulkan uang sebanyaknya untuk dana pendidikan anak, menyimpan uang untuk dana darurat, dan bisa membayar uang muka rumah jika belum memiliki tempat tinggal.
- Tekan Pengeluaran
Gaya hidup konsumtif yang doyan sekali menghabiskan uang dalam tempo singkat, membuat kaum milenial kesulitan menentukan skala prioritas.
Untuk itu, para kaum milenial harus bisa menekan pengeluaran. Agar taka da lagi peribahasa ‘lebih besar pasak daripada tiang’. Dalam menekan pengeluaran, kita harus bisa merumuskan akar masalahnya terlebih dahulu.
Apakah pengeluaran yang besar tersebut disebabkan karena factor gaya hidup yang tinggi ataukah kebutuhan primer. Jika yang menjadi factor utama adalah gaya hidup, maka kaum milenial harus bisa mengurangi biaya gaya hidup yang tinggi.
Jika dalam sebulan Anda biasa habiskan untuk jalan-jalan, belanja atau kuliner, maka mulai dari sekarang Anda harus bisa menguranginya. Berikan tenggat waktu untuk masing-masing gaya hidup. Misalnya saja, tiga bulan sekali jalan-jalan, tiga bulan berikutnya kuliner, tiga bulan berikutnya untuk belanja. Dengan demikian, Anda akan bisa mengatur keuangan dengan lebih efisien.
- Jangan habiskan uang untuk menyewa aset
Generasi milenial umumnya sudah cenderung tidak memikirkan bagaimana mereka memiliki tempat tinggalnya sendiri. Mereka sudah biasa dan nyaman tinggal di apartemen dengan menyewa.
Oleh sebab itulah, pengelolaan keuangan para milenial seringkali berantakan, karena banyak dihabiskan untuk membayar berbagai macam sewa.
Cobalah mulai dari sekarang untuk mengumpulkan uang untuk mulai membayar uang muka rumah sendiri. Maka Anda tentu akan bisa lebih menghemat biaya lebih banyak lagi kedepannya. Sebab, rumah bukan hanya tempat tinggal namun juga bisa menjadi investasi Anda ke depan.
- Investasi
Bagi Anda yang saat ini mungkin belum bisa menghasilkan banyak uang, biasanya akan kesulitan dalam menyisihkan uang dari penghasilan yang diperoleh. Maka, coba dengan metode meyisihkan uang 10% dari penghasilan.
Misal, Anda memiliki penghasilan 5 juta rupiah dalam sebulan, dan Anda sisihkan 10% dari penghasilan tersebut, berarti Anda bisa menyisihkan uang 500 ribu per bulan.
Dengan uang 500 ribu rupiah, Anda bisa berinvestasi di reksadana, menyicil emas, dan menabung saham di bursa efek. Kemudian, ketika Anda memiliki penghasilan yang meningkat, Anda bisa merambah ke investasi properti.
Dari bentuk-bentuk investasi itulah, modal yang Anda gunakan tidak hanya tersimpan, namun juga bisa semakin lama semakin bertambah.
BACA JUGA:
- Asuransi
Generasi milenial saat ini umumnya seringkali melupakan asuransi sebagai salah satu aspek penting dalam mengatur keuangan. Banyak dari kita cenderung berfikir bisa terus produktif setiap saat dalam menghasilkan uang.
Padahal, tidak ada yang bisa memastikan kondisi kesehatan kita akan terus bugar dan sehat. Maka, semestinya kita bisa memikirkan kondisi tersebut dengan asuransi kesehatan.
Dengan menyiapkan asuransi kesehatan, maka kita tidak perlu khawatir lagi dengan keuangan pribadi saat kita jatuh sakit.
- Siapkan dana darurat
Dalam hidup, biasanya banyak hal tak terduga terjadi. Selain dengan mendaftar asuransi, kita juga harus memiliki dana darurat. Dana darurat di sini bisa menjadi dana yang menyelematkan kita.
Dana darurat merupakan dana simpanan, artinya dana yang keluar masuknya sering. Berbeda dengan investasi. Investasi adalah dana yang disiapkan untuk dikeluarkan dalam jangka waktu panjang. Sedangkan, tabungan adalah dana yang masuknya sering, namun jarang dikeluarkan.
Oleh sebab itu, dana darurat sangatlah penting untuk disiapkan. Dana itulah yang akan menjadi simpanan kita, jika sewaktu-waktu ada hal yang mesti dibayarkan, misalnya kerusakan kendaraan.
- Jangan menggunakan kartu kredit
Penggunaan kartu kredit bukanlah cara yang baik dalam menutupi biaya hidup kita. Sebagai generasi milenal, biasanya kita seringkali mengandalkan kartu kredit di akhir-akhir bulan sebelum menerima gaji.
Penggunaan kartu kredit mestinya tidak dilakukan ketika kita belum mengalami situasi yang sangat darurat. Penggunaan kartu kredit sebaiknya kita gunakan jika pemasukan kita sudah mengalami peningkatan signifikan, atau memiliki jumlah tabungan yang lebih banyak disbanding hutang di dalam kartu kredit.
Sebab, penggunaan kartu kredit bukan membuat segalanya efisien, namun justru memiliki jumlah hutang atau tagihan yang melonjak tinggi.
BACA JUGA:
- Membongkar Keuntungan Indonesia dari Freeport
- Ethis Crowd, Fintech Syariah yang Menyita Perhatian Dunia
- Berhemat
Salah satu cara menekan pengeluaran kita yang paling mudah adalah berhemat. Berhemat bisa kita lakukan dalam banyak hal. Mulai dari memasak makanan sendiri, membawa bekal dari rumah, dan membelanjakan uang untuk kebutuhan primer dan sekunder saja.
Dengan melakukan penghematan, biaya hidup kita akan semakin efisien dan tidak terlalu banyak pengeluaran yang tidak penting.
- Siapkan dana pensiun
Generasi milenial cenderung melupakan masa tua. Mereka berfikir akan terus hidup enak dan berkecukupan sampai tua. Sehingga, mereka cenderung menghabiskan uang dengan cepat tanpa berhitung kebutuhan masa tuanya.
Padahal, dana pensiun bisa menjadi dana andalan untuk kebutuhannya di masa tua. Secara sederhana, penghitungan dana masa tua bisa dihitung begini:
Saat ini Anda berusia 23 tahun dan berniat pensiun di usia 55 tahun. Anggap usia harapan hidup Anda adalah 70 tahun. Bila diasumsikan, rata-rata pengeluaran biaya hidup Anda adalah 4 juta rupiah per bulan, maka kebutuhan dana pensiun yang Anda miliki kelak adalah 55, 13 miliar rupiah.
Dengan menyisihkan dana sekitar Rp 418.459 per bulannya, dalam jangka 32 tahun ke depan, maka dana pensiun yang ditargetkan akan tercapai.
Itulah tips pengaturan dan pengelolaan keuangan buat kamu, para kaum milenial. Ingat, mengelola keuangan bukan berarti tidak bisa menikmati hidup, justru dengan mengelola keuangan lah, kenikmatan hidup akan tetap terjaga sampai masa tua.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Kabar Ekonomi atau informasi terkini lain di Kabarnesia.