Mitos Fakta Seputar Suku Dayak, Suku Asli Ibukota Baru

Kabarnesia.com – Suku dayak adalah suku yang bisa dibilang misterius di Indonesia. Banyak kabar mistis yang menyertai suku dayak. Sering kita mendengar pantangan-pantangan bernada mistis jika ingin mengunjungi daerah yang dominan suku dayak.

Ada mitos yang cukup terkenal seperti jika mempermainkan wanita dayak, maka alat vital bisa hilang! seram sekali, bukan?! padahal orang-orang dari suku dayak sendiri membantah hal itu terjadi, namun mengamini bahwa tidak baik mempermainkan wanita, apapun sukunya.

Selain mitos diatas, berikut mitos dan fakta lain seputar suku dayak:

Mitos dan Fakta Suku Dayak

Sebelum membahas mitos dan fakta dari suku dayak, ada baiknya kita kenalan dulu dengan suku yg eksotis dan magis ini. Suku Dayak adalah suku asli Pulau Kalimantan yang hidup berkelompok di pedalaman hutan, pegunungan dan tempat yang cukup jauh dari perkotaan lainnya. Nama “Dayak” sendiri menurut legendanya diberikan oleh orang Melayu yang datang ke Kalimantan di tahun 1600-an.

Masyarakat dayak dikenal dengan tato-tato eksotis dan konsep magis nya yang sangat mengemuka. Mereka juga ditandai dengan banyaknya menggunakan manik-manik yang menempel pada tubuh sehingga makin menambah eksotisme etniknya.

Karena eksotisme dan kesan magisnya yang kuat, suku dayak diselimuti oleh beberapa mitos yang membuatnya makin disegani. Apa saja?

Mitos Kepincut Wanita Dayak Tak Bisa Pulang

Menurut kisah yang pernah ada, wanita Suku Dayak apabila sudah suka dengan lelaki, terutama yang berasal dari luar daerah, mereka akan coba untuk menariknya secara gaib sehingga tidak dapat pulang. Meskipun fisiknya bisa pulang dari Kalimantan, namun hati dan pikirannya akan tetap bermukim di sana.

Fakta: Kisah itu dibenarkan dengan catatan bukan karena di pelet atau guna-guna secara magis, tapi karena memang pesona gadis dayak sulit untuk dihapuskan. Coba pikir jika sempat menjalin kasih dengan wanita dayak seperti dibawah. Bisakah kamu melupakannya?

Mitos Suku Dayak Kanibal

Ada anggapan yang beredar di masyarakat kalau suku dayak itu kanibal (pemangsa sesama manusia). Hal ini menjadi anggapan liar karena dikenalnya tradisi ngayau/kayau atau berburu kepala manusia di suku dayak.

Faktanya: Tidak benar kalau suku dayak pemangsa sesama manusia! memang benar ada tradisi berburu kepala manusia tetapi sudah dihentikan setelah para Kepala Suku dan Tumenggung adat, melakukan pertemuan besar di Tumbang Anoi, Kalimantan Tengah, tahun 1894 yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Tumbang Anoi.

Kayau (Ngayau) sendiri bukanlah berburu manusia untuk dimakan dagingnya seperti halnya di film-film holywood yang berlatar suku pedalaman, mereka hanya berburu kepala manusia saja. Itupun sudah disetop sejak tahun 1894.

Demikian secara singkat sekelumit mitos dan fakta dari suku dayak yang nantinya akan menjadi suku asli dari ibukota negara di penajam paser utara & kutai kartanegara. Semoga makin menambah khazanah kebhinekaan kita!

Comments

comments