
Anies capres Nasdem! sudah sah, anies rasyid baswedan menjadi calon presiden dari Partai Nasional Demokrat pimpinan surya paloh!
Menarik jika mencermati manuver nasdem, meski sudah dapat kita tebak sebelumnya, jika mereka akan memilih anies sebagai capres.
Meski sebelumnya nasdem menjagokan 3 kandidat, yakni:
- Anies Baswedan
- Ganjar Pranowo
- Andika Perkasa
Namun, kalkulasi politik mereka cenderung secara pragmatis dan filosofis mengarah kepada Anies. Apa alasannya? Padahal, memilih anies berisiko secara politik kenegaraan, mengingat sinyalemen Jokowi, presiden yang jadi atasan menteri-menteri asal nasdem, lebih dekat dengan ganjar pranowo!
Kemungkinan Alasan Nasdem Pilih Anies sebagai capres
Ada banyak kemungkinan alasan, namun kita bagi menjadi dua, yakni alasan pragmatis dan filosofis
Alasan Pragmatis
- Nasdem ingin memperluas jangkauan pasar nya.
Jika terus ikut gerbong nasionalis ala Jokowi, nasdem cuma akan berebut kue dengan golkar, gerindra, dan PDIP. Dengan kata lain, mereka tidak akan kemana-mana. Anies adalah generator konstituen bagi nasdem yang ingin mulai dilirik oleh pasar religus / islamis. - Anies lebih mudah dikontrol daripada Ganjar.
Mengontrol anies bukan dalam artian negatif, namun nasdem akan lebih sulit mengandalkan dan mengontrol ganjar, karena hingga saat ini, ia masih menjadi kader aktif dari PDIP yang masih merupakan partai politik terbesar pertama Indonesia. Sementara, anies, masih belum jadi milik siapa-siapa dan bukan kader partai manapun. - Kemungkinan Anies menang lebih besar daripada Andika Perkasa (sebagai capres).
Jika mengusung andika perkasa, yang masih jadi jenderal aktif, tentu berisiko akan tatanan negara yang kurang baik. Juga, secara elektabilitas, Andika masih perlu dipoles sana-sini, sementara Anies selalu dalam lingkup 3 besar capres potensial bersama dengan Ganjar & Prabowo!
Alasan Filosofis
- Pilih restorasi Indonesia, daripada polarisasi.
Suka atau tidak, 10 tahun Gerbong dan Rezim era Jokowi berkuasa, polarisasi yang berpotensi pada perpecahan tidak bisa hilang. Ini disinyalir dari banyaknya simpatisan buzzer2 bayaran, yang biasa orang menyebutnya sebagai buzzeRp, sering membuat dan memelihara kontroversi, sehingga polarisasi (kubu kadrun vs kubu cebong) terus terjadi. - Tenun kebangsaan ala Anies Baswedan.
Jauh sebelum anies menjadi jagoan kaum religius, ia telah lebih dulu membuat gerakan bernama ‘tenun kebangsaan’, sebuah gerakan yang jadi harapan gerbong persatuan, saat itu.
Tentu hal ini yang secara filosofis mungkin jadi faktor alasan oleh nasdem. Karena, tidak mungkin ada restorasi, tanpa persatuan negeri. Ingat dulu kita merdeka karena apa? cuma satu: Karena persatuan dan kesatuan yang utuh sebagai bangsa!