
Jakarta jangan lagi berkumis merupakan tagline kampanye yang diusung dari pasangan cagub (calon gubernur) dan cawagub (calon wakil gubernur) Hendardji soepandji dan Ahmad riza patria yang diusung melalui jalur independen.
Pasangan Hendardji Soepandji dan Ahmad riza patria ini ini awalnya kurang begitu disorot oleh media, karena media kebanyakan menyorot mengenai joko widodo atau fauzi bowo yang keduanya diusung oleh dua partai besar negri ini.
Namun nampaknya, timses atau tim sukses pasangan hendardji – Riza mulai menemukan sebuah ide cemerlang untuk mendapatkan perhatian media, salah satunya adalah dengan menyuarakan tag line kampanye yang cukup unik, menarik, namun cukup kontroversial yakni: Jakarta jangan lagi berkumis
Menurut hendardji, tagline kampanye Jakarta jangan lagi berkumis itu bukan untuk mendiskreditkan salah satu calon atau pasangan calon yang merupakan pesaingnya di arena tarung politik pilkada DKI tahun ini, menurutnya, Jakarta jangan lagi berkumis itu justru bermakna luas dan menggambarkan situasi negatif jakarta dewasa ini, karena, masih menurut Hendardji, berkumis itu singkatan dari BERantakan, KUmuh, MISkin yang memang realita jakarta mengatakan demikian, karena bagaimanapun pemerintah jakarta berdalih, tetap saja isu jakarta berkumis (Berantakan, kumuh, miskin) ini masih menjadi realitas sosial yang sulit disangkal.
Dilain pihak, justru ada calon gubernur lain, yakni incumbent Fauzi Bowo dan tim kampanyenya yang merasa keberatan akan tagline itu, karena menurut fauzi bowo dan tim sukses kampanyenya. kata berkumis pada slogan kampanye jakarta jangan lagi berkumis itu menyudutkan pihak mereka karena Fauzi Bowo selama ini dikenal dengan sebutan bang kumis, dan masalah kumis-kumisan ini juga telah melekat kedalam diri sosok Fauzi bowo, bahkan pada pilkada DKI yang lalu yang menghadap-hadapkan Fauzi bowo dengan adang daradjatun, Fauzi bowo terang-terangan menyuarakan coblos kumisnya pada iklan kampanye yang dia populerkan
Kasus ini sementara masih dalam tahap mediasi panwaslu, sebab kedua belah pihak masih bertahan diatas pendirian masing-masing, hingga belum menemukan titik temu, hal ini wajar karena sebenarnya kata berkumis ini terlalu general dan tidak secara spesifik menyerang individu, apalagi jika kata berkumis dalam tagline kampanye Jakarta jangan lagi berkumis itu adalah merupakan singkatan dari Berantakan, Kumuh, dan Miskin
yaahh…. semoga tagline Jakarta jangan lagi berkumis ini terwujud. Namun dengan catatan, siapapun gubernurnya nanti, apakah dia memiliki kumis atau tidak, tetap saja, jakarta tak boleh lagi berkumis (berantakan, kumuh, dan miskin) semoga…..
Comments are closed.